KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengaktifkan kembali (reaktivasi) rel kereta api jalur
Rangkasbitung-Labuan. Proses reaktifasi
berlangsung dua tahap, yaitu tahap
pertama sepanjang 18,7 kilometer (km) antara Rangkasbitung - Pandeglang dan tahap
kedua sepanjang 37,9 km antara Pandeglang - Labuan.
Adapun tahap pertama direncanakan
selesai pada tahun 2020. "Insya Allah akhir tahun ini kelar," kata
Budi dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kontan.co.id, Kamis (23/1). Pada
tahap pertama, fokus Kemenhub ialah pada peningkatan elektrifikasi, di mana
jalur Rangkasbitung-Pandeglang akan menggunakan kereta lokal dan bukan KRL
Commuterline.
Sementara, jika animo masyarakat
yang memakai kereta api di jalur tersebut relatif tinggi, yaitu mencapai 50 perjalanan per hari, maka Kemenhub akan menggantinya menjadi
Commuterline.
"Nanti suatu hari kalau
sudah dibutuhkan permintaan banyak, baru kita tingkatkan. Kalau sudah di atas
50 perjalanan sehari, kami pakai KRL. Kalau lebih dari 100, baru kami double
track (rel ganda)," terang Budi.
Lebih dalam, Budi berharap
reaktivasi rel ini bisa membuat warga mengembangkan daerahnya menjadi sentra
ekonomi. Menurutnya, industri bisa ikut mengembangkan komersial di daerah baru
sehingga Serang bisa jadi kota Mandiri.
Untuk mempercepat hal itu bisa
terjadi, Budi meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk ikut mengembangkan
daerah-masing melalui pengintegrasian jalur kereta api dengan moda transportasi
darat, seperti angkutan perkotaan, bus dan taksi.
"Dengan adanya kebangkitan
lalu lintas, pengembangan memungkinkan jauh lebih cepat. Kebangkitan lalu
lintas membuat kebutuhan kebutuhan komersial dan hunian meningkat. Jadi
dampaknya akan besar," urai Budi.
Sementara reaktivasi tahap 2,
tambah Budi, akan dilakukan setelah tahap 1 selesai. Menanggapi kabar tersebut,
Poernomo Siswoprasetijo,
Direktur Utama PT Banten West Java selaku
pengelola Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Tanjung Lesung, mengaku siap bekerja
sama untuk mensukseskan upaya penguatan konektivitas yang dilakukan Kemenhub.
Seperti yang diketahui, jalur
Rangkasbitung-Labuan dulunya berperan penting dalam mengkoneksikan transportasi
berbasis rel dari wilayah pesisir barat Banten seperti Kota Labuan dan
Pandeglang menuju Jakarta.
"Selain kami masih dalam
usaha pembangunan kamar hotel dan pembangunan jalan, di bulan Februari 2020
nanti kami akan menyelenggarakan event travel mart di mana kita akan membuat
perjanjian kerja sama dengan para agen tour and travel untuk memudahkan
wisatawan datang ke Tanjung Lesung," terang Poernomo dalam keterangan
tertulis tersebut.
Hal itu karena PT Banten West
Java, salah satu unit usaha Jababeka
Group, sadar bahwa upaya pembangunan
reaktivasi rel tersebut bakal mendongkrak kunjungan wisatawan ke KEK Tanjung
Lesung. "Karena jika rel kereta api jadi dan kereta api beroperasi, opsi
untuk untuk pergi ke Tanjung Lesung jadi makin beragam, sehingga bisa
meminimalisir biaya perjalanan dan juga waktu tempuh yang lebih cepat,"
tutup Poernomo.
Sumber : Kontan, 23.01.20 / Foto : Liputan6.
[English Free Translation]
The Ministry of Transportation (read
: MoT or Kemenhub) will reactivate the Rangkasbitung-Labuan railroad track. The
process of reactivation took place in two stages, the first stage being 18.7
kilometers (km) between Rangkasbitung - Pandeglang and the second phase of 37.9
km between Pandeglang – Labuan.
No comments:
Post a Comment