Laporan
Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Kerjasama Adaro dengan Itochu Corporation
di bidang pembangkit listrik tenaga batubara
dianggap baik dan masa depan pembangkit listrik dunia diperkirakan salah
satunya ke arah batubara.
Demikian
diungkapkan Dr. Takeo Kikkawa, seorang profesor dari Universitas Hitotsubashi
khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (9/11/2013) di Tokyo.
"Kerjasama
Adaro di Indonesia dengan Itochu menjadi contoh dan langkah pertama Indonesia
yang baik untuk pembangkit listrik di masa depan. sayangnya Serjasama tersebut
bukan antar pemerintah kedua negara," paparnya.
Kikkawa
melihat dan mengharapkan Jepang akan mengubah kebijakan pembangkit
tenaga listriknya dari yang sekarang banyak menekankan ke Nuklir menjadi ke
sumber alam atau termal energy, salah satunya ke batubara, termasuk perubahan
struktur ini juga dilakukan di negara lain di dunia, perkiraannya.
Untuk
mengantisipasi pemanasan dunia Kikkawa juga melihat adanya pendekatan dua
negara (bilateral) untuk perdagangan (bilateral credit) guna mengurangi gas
CO2.
"Jepang
sendiri sudah memutuskan untuk melakukan reduksi 25 persen (320 juta ton) di
tahun 2020 dan pengurangan tersbeut dianggap memang memungkinkan.
"Pembangkit
listrik dengan tenaga batubara merupakan sumber tenaga listrik
terbesar di dunia. Jepang menggunakan 41 persen, Amerika (46
persen), China (78 persen) dan India (68 persen). Sejumlah 1.464 juta ton
pengurangan CO2 dimungkinkan secara horisontal dengan menggunakan teknologi Jepang ke negara-negara pemakai batubara tersebut."
Itulah
sebabnya Itochu kemungkinan besar menggunakan teknologi bersih batubara tersebut di Indonesia
Meskipun demikian satu kerangka kerja yang baru tetap diharapkan muncul dari Kyoto Protocol antara negara per negara karena hal ini sangat baik untuk pengurangan pemanasan dunia.
Meskipun demikian satu kerangka kerja yang baru tetap diharapkan muncul dari Kyoto Protocol antara negara per negara karena hal ini sangat baik untuk pengurangan pemanasan dunia.
Menurut
data IEA, badan energi dunia, per 2010 Jepang menggunakan bahan baku batubara cukup banyak (27,4 persen), minyak
(8,8 persen), gas alam (27,4 persen), nuklir (26 persen), hidro power (7,4
persen) dan lain-lain (3,1 persen).
Sumber : TribunNews, 09.11.13.
[English Free Translation]
Cooperation between Adaro with Itochu Corporation in the
field of coal-fired power plants are considered good and the future of the
world's electricity. This was stated by Dr. Takeo Kikkawa, a professor of
Hitotsubashi University.
No comments:
Post a Comment