JAKARTA - Badan Pelaksana Migas (BP Migas) menyatakan potensi gas methana batubara di Indonesia mencapai 400 triliun cubic feet (TCF), lebih besar dibandingkan cadangan gas bumi yang hanya 200 TCF.
"Cadangan gas metana batubara atau coal bed methane itu tergolong besar hingga 400 TCF, dari jumlah tersebut, Virginia Indonesia Company sudah memiliki sepertiga lapangan CBM. Bandingkan dengan total cadangan gas bumi yang hanya sekitar 200 TCF," kata Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana, baru baru ini.
Dari jumlah total cadangan CBM itu, BP Migas mengaku baru Lapangan Sanga-Sanga milik Virginian Indonesia Company yang sudah memproduksi menjadi gas untuk bahan bakar pembangkit PLN. Meskipun jumlahnya masih satu mmscfd, pada tahun 2014 volume produksinya ditargetkan meningkat menjadi 10 mmscfd.
Gde menambahkan, saat ini ada beberapa perusahaan yang juga mengembangkan gas methana batubara yakni PT Medco Energi International Tbk. PT Energi Pasir Hitam Indonesia serta British Petroleum. Beberapa kontrak pengembangan, kata Gde sudah ditandatangani tetapi realisasi produksi CBM-nya masih relatif kecil dan belum bisa dikomersialisasikan.
Anggota Komisi VII DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi berharap Kementerian ESDM dan Pemda mendorong pengembangan energi baru terbarukan melalui Bada Usaha Milik Daerah, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerah. aan/E-12
Sumber : Koran Jakarta, 08.11.11.
[English Free Translation]
Badan Pelaksana Migas (BP Migas) said the potential for coal methane gas in Indonesia reached 400 trillion cubic feet (TCF), is greater than natural gas reserves are only 200 TCF.
No comments:
Post a Comment