JAKARTA: Pemerintah memperhitungkan kebutuhan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) solar bagi kereta barang yang akan membebani APBN 2012 sekitar Rp150 miliar. Permintaan PT. Kereta Api tersebut dikabulkan guna menurunkan biaya logistik.
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, menuturkan pemerintah tengah berupaya untuk menurunkan biaya logistik nasional secara bertahap, dari posisi saat ini sekitar 14% terhadap biaya produksi menuju level yang lebih rendah dari 10%.
Salah satu solusi yang tengah dipertimbangkan adalah memberikan subsidi BBM solar terhadap kereta barang guna meningkatkan penggunaan moda transportasi kereta dan mengurangi beban angkutan jalan darat.
"Angkutan kereta api barang yang minta subsidi akan diberikan, toh cuma Rp150 miliar saja," ujarnya ketika ditemui di kantornya hari ini.
Dia menyadari bahwa kebijakan subsidi tersebut akan berimplikasi terhadap postus APBN 2012, sehingga Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo harus mengkoordinasikannya terlebih dahulu dengan DPR.
"Jadi jangan lihat Rp150 miliar-nya, tapi efeknya mengurangi beban jalan raya karena [angkutan barang] beralih ke kereta api, sehingga kompetisi tumbuh," tegas Hatta.
Menurutnya, penerapan kebijakan subsidi bahan bakar tidak boleh diskriminatif terhadap moda transportasi tertentu. Termasuk untuk angkutan barang kereta api, yang hampir semua negara menyubsidinya.
"Intinya volume BBM bersubsidi yang 40 juta kilo liter [di APBN 2012] harus dijaga, tidak boleh melejit. Jadi kalau memberikan tambahan subsidi bagi kereta barang, harus ada [jenis subsidi BBM lain] yang ditekan," jelasnya. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 28.11.11.
[English Free Translation]
Government subsidized budget into account, the needs of fuel oil diesel for freight trains that will burden the state budget of about IDR 150 billion in 2012. Demand of PT. KAI is granted, in order to reduce logistics costs.
No comments:
Post a Comment