KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memandang transformasi rantai
pasok dan logistik pada sektor industri yang berbasis teknologi digital
seperti, physical internet, IT standards, data analytics, cloud, blockchain,
robotics & automation bakal berdampak bagi efisiensi industri. Khususnya
pada biaya logistik, penurunan biaya administrasi, serta mengeliminasi biaya
memindahkan dokumen fisik lintas batas internasional.
"Transformasi logistik yang berbasis digital sangat
diperlukan mengingat adanya tren sosial dan perubahan pola bisnis pada era
digital," kata Sekretaris Jenderal
(Sekjen) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono dalam siaran pers, Kamis
(17/10).
Sigit menuturkan, melalui transformasi manajemen rantai
pasok dan logistik yang berbasis platform
logistik 4.0, diproyeksikan mampu mendorong perubahan metode serta cara
pertukaran data antar ekosistem logistik menjadi lebih efisien. “Jadi, yang
sebelumnya menggunakan pertukaran data bilateral menjadi platform digital,
sehingga akan meningkatkan keamanan dan kemudahan akses pada informasi
end-to-end rantai pasok,” kata Sigit.
Logistik 4.0 juga dinilai meningkatkan kepastian atas
keaslian dan imutabilitas dokumen digital, meningkatkan kolaborasi ekosistem
dan kepercayaan alur kerja lintas organisasi. Transformasi tersebut diharapkan
dapat mengurangi biaya logistik Indonesia yang saat ini kurang lebih mencapai 24% dari produk domestik bruto (PDB) dan
meningkatkan indeks kinerja logistik Indonesia yang saat ini masih berada di
bawah negara-negara Asia lainnya seperti, Vietnam, India, dan China.
Meski demikian, apabila dibandingkan dengan tahun 2013,
ada penurunan biaya logistik yang sebelumnya 25,7%. Transformasi platform
logistik 4.0 ditargetkan dapat mengurangi biaya logistik Indonesia menjadi
sebesar 13,5% dari PDB dan khususnya meningkatkan indeks kinerja logistik Indonesia.
"Harapannya dengan penurunan biaya logistik ini, maka daya saing kita akan
meningkat," kata Sigit.
Sigit pun mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah
meluncurkan inisiatif Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 dengan visi
Indonesia sebagai top 10 ekonomi dunia tahun. Berkenaan dengan hal tersebut,
pemerintah telah menetapkan lima sektor industri prioritas Making Indonesia
4.0, yaitu makanan dan minuman, tekstil dan busana, otomotif, kimia, dan
elektronik. Kelima sektor tersebut masih
menghadapi masalah logistik, khususnya efisiensi dan transparansi end-to-end
rantai pasok.
"Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah
telah menetapkan agenda perbaikan alur aliran material di dalam sepuluh agenda
prioritas Making Indonesia 4.0 dan memetakan kebutuhan teknologi yang
memungkinkan adanya traceability, transparansi dan akuntabilitas
end-to-end," ungkapnya.
Sigit menegaskan, melihat tantangan tersebut, Kemenperin
berharap agar para pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik dapat
berkolaborasi untuk mengembangkan platform logistik 4.0 Indonesia berbasis
blockchain, cloud, big data, dan Internet of Things untuk meningkatkan
kelancaran aliran material, seperti barang dan jasa, aliran finansial, dan
aliran informasi digital secara efektif.
Dengan demikian, diharapkan visi Making Indonesia 4.0
dapat tercapai, yaitu menjadikan Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia pada
tahun 2030. "Untuk itu, diperlukan komitmen bersama para pemangku
kepentingan logistik Indonesia dan penyusunan rencana aksi nyata dalam bentuk
pilot project yang seyogyanya mulai dilaksanakan pada tahun 2020,"
tandasnya.
Ketua
Umum Badan Kejuruan Teknik Industri-Persatuan Insinyur Indonesia (BKTI-PII),
Made Dana Tangkas menambahkan, organisasi yang dipimpinnya
sangat mendukung langkah pemerintah mendorong penerapan rantai pasok dan
logistik terpadu berbasis teknologi yang lebih maju dan dengan platform
logistik 4.0.
“Namun tentunya, untuk menjawab tantangan ini perlu
adanya continuous improvement dan peningkatan kompetensi serta profesionalisme
sumber daya manusia di sektor supply chain dan logistik Indonesia,” ujarnya.
Sumber : Kontan, 17.10.19.
[English Free Translation]
The Ministry of Industry
(Kemenperin) views supply chain and logistical transformation in digital
technology-based industrial sectors such as physical internet, IT standards,
data analytics, cloud, blockchain, robotics & automation, which will impact
industrial efficiency. Specifically in logistics costs, reduced administrative
costs, as well as eliminating the costs of moving physical documents across
international borders.
No comments:
Post a Comment