KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) pada semester I-2019 turun 8,17% bila dibandingkan periode yang sama
tahun lalu (yoy). Berdasarkan laporan keuangan PT KAI, pada paruh pertama 2019,
emiten pelat merah ini mengantongi
pendapatan sebesar Rp 12,13 triliun.
Padahal pada semester
I-2018 KAI mengantongi pendapatan Rp 13,21 triliun. Penurunan ini
disebabkan oleh turunnya pendapatan konstruksi dari Rp 3,62 triliun menjadi
hanya Rp 1,43 triliun. Porsi pendapatan konstruksi hanya menyumbang 11,8%,
sisanya merupakan pendapatan dari angkutan dan usaha lainnya.
Penurunan pendapatan tersebut dibarengi dengan turunnya
beban pokok pendapatan sebanyak 13,36% yoy. Tercatat pada semester I-2019, PT
KAI merogoh kantong sebesar Rp 8,95 triliun. Sedangkan pada semester I-2018, PT
KAI hanya mengeluarkan beban pokok pendapatan sebesar Rp 10,33 triliun.
Alhasil,
laba bersih PT KAI berhasil terkerek. Perusahaan kereta api milik negara ini
berhasil mendapatkan laba sebesar Rp 1,16 triliun. Laba ini naik 4,5% yoy dari
semester I-2018 yang tercatat Rp 1,11 triliun. Sehingga laba per saham pada
semester I-2019 mencapai Rp 101.000.
Di sisi lain, PT KAI memiliki utang sebanyak Rp 22,16
triliun. Naik 7,05% yoy dari akhir Desember 2018 yang tercatat Rp 20,7 triliun.
Sebanyak 60,55% atau setara Rp 13,42 triliun dari total utang tersebut
didominasi oleh utang jangka panjang. Jumlah utang jangka panjang tersebut
sejatinya turun tipis dari semester I-2018 yang tercatat Rp 12,44 triliun.
Peningkatan
justru terlihat dari utang jangka pendek. Pada semester I-2019 tercatat utang
jangka pendek PT KAI mencapai Rp 8,74 triliun. Naik 20,55% yoy dari Rp 7,25
triliun.
Sumber : Kontan, 04.10.19.
[English Free Translation]
The revenue of PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) in the
first half of 2019 decreased 8.17% when compared to the same period last year
(YOY). Based on PT KAI's financial statements, in the first half of 2019, this
state-owned issuer pocketed revenue of Rp 12.13 trillion
No comments:
Post a Comment