KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang masa jabatan yang
tinggal sepekan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimiman Luhut Binsar
Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek
pembangunan Light Rapid Transit ( LRT) Jabodebek koridor Cibubur-Cawang di
Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10).
Bersamaan dengan hal tersebut, Luhut dan Budi Karya pun
meninjau gerbong LRT buatan PT INKA (Persero) yang diangkat ke atas lintasan
rel Stasiun Harjamukti, Cibubur. Saat ini secara keseluruhan sudah ada 5
trainset LRT, dan kereta yang akan melayani rute Cawang-Cibubur,
Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi.
Nantinya, secara keseluruhan bakal ada 31 rangkaian
kereta yang bakal melayani ketiga rute tersebut. Berikut fakta-fakta terkait
LRT Jabodebek:
1.
Dioperasikan 2021
PT
Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengatakan, perkembangan
pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I sampai dengan 4 Oktober
2019, telah mencapai 66,13%.
Ada tiga lintasan dalam proyek LRT Jabodebek tahap I ini.
Pertama, lintas pelayanan 1 untuk rute Cawang-Cibubur, lintas pelayanan 2 untuk
Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan lintas pelayanan 3 untuk Cawang-Bekasi.
"Untuk lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sudah
85,7%, lintas pelayanan 2 untuk Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1%, dan lintas
pelayanan 3 untuk Cawang-Bekasi Timur 59,5%," ujar Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho dalam keterangan
tertulisnya, Minggu (13/10).
Proyek
LRT Jabodebek tahap I ditargetkan beroperasi penuh pada November 2021. Sementara
pada 18 Oktober mendatang, akan dilakukan uji coba teknis untuk rute
Cibubur-Cawang.
2.
Driverless, lebih canggih dari MRT buatan Jepang
Proyek LRT (Light Rapid Transit) Jabodebek nantinya bakal
beroperasi tanpa menggunakan masinis. Sebab, LRT Jabodebek dioperasikan
menggunakan teknologi tingkat otomasi Grade of Atomation (GoA) 3.
Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan,
teknologi pengoperasian yang digunakan oleh LRT Jabodebek sudah jauh lebih maju
jika dibanding dengan mass rapid transit (MRT) yang diproduksi Jepang.
"Saya tadi dibisiki, LRT ini lebih canggih dari MRT
teknologinya, dan lebih canggih juga dari LRT Palembang. Dia menggunakan moving
block, tanpa masinis, mesinnya dari dalam," ujar Luhut.
Direktur
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan,
ada beberapa uji coba yang harus dilakukan hingga akhirnya sistem otomasi GoA 3
bisa beroperasi.
"Banyak banget (tahap pengujiannya). Awal ini uji
sistem dulu. Yang pertama (untuk) kereta uji dinamis. Kan baru diuji statis di
pabrikan, setelah itu uji dinamis, setelah itu uji integrasi," jelas
Zulfikri di kesempatan yang sama. "Karena nanti GoA 3 nanti ada interaksi
dengan track.
Beberapa bulan ini uji dinamis dari track-nya dulu,"
jelas dia.
3.
Tarif Rp 12.000, flat
Budi Karya menyampaikan tarif LRT nantinya akan dipatok
Rp 12.000, untuk layanan Cibubur - Dukuh Atas. Tarif tersebut sudah merupakan
tarif subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50%. Pasalnya, harga
komersil dari LRT Jabodebek diperkirakan Rp 25.000.
"Perkiraan Rp 12.000. Sudah subsidi karena harga
komersialnya Rp 25.000," ujar dia.
Budi menjelaskan, pemberlakukan tarif akan sama untuk
semua jurusan. Meskipun demikian, tarif tersebut sewaktu-waktu bisa berubah
seiring dengan diperluasnya jangkauan LRT hingga Bogor. Adapun untuk koridor
Cibubur-Cawang rencananya bakal dilakukan uji coba pengoperasian pada 18
Oktober hingga 18 November 2019.
Proses uji coba hingga pengoperasian, menurut Budi Karya
bakal memakan wkatu hingga 1 tahun. "Itu dari pengalaman LRT
Palembang," ujar dia.
Sumber : Kontan, 14.10.19.
[English Free Translation]
In total there will be 31 series of trains that will
serve the LRT Jabodebek between Cawang to Cibubur and these are the facts
related to the Jabodebek LRT. Read above.
No comments:
Post a Comment