Bisnis.com, BENGKULU — PT Hutama Karya (Persero) masih menunggu tahap pembebasan lahan
dalam proyek jalan tol Bengkulu—Lubuklinggau
sejauh 95,80 kilometer. Jalan tol ini menjadi satu dari tiga ruas Trans-Sumatera yang akan dibangun di
koridor Palambang—Bengkulu
Manajer
Pelaksana dan Pengendalian Tol Bengkulu—Taba Penanjung PT Hutama Karya Vinjay
Endika mengatakan bahwa saat ini tahap penentuan lokasi sudah
selesai pada seksi 1 sejauh 17,80
kilometer. Seksi ini menghubungkan Bengkulu
dengan Taba Penanjung.
"Yang paling siap seksi 1. Kami masih menunggu
pembebasan lahan yang menjadi ranah PPK [Pejabat Pembuat Komitmen] lahan
[Kementerian] PUPR dan ATR [Kementerian Agraria dan Tata Ruang]," ujarnya
kepada Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 di Bengkulu, Minggu (15/6/2019).
Berdasarkan ketentuan, tahap konstruksi baru bisa
dilakukan setelah lahan sudah dibebaskan. Tahap pembebasan lahan menjadi porsi
pemerintah. Dalam tahap ini, badan usaha jalan tol bisa ikut berperan dengan
menyalurkan dana talangan tanah yang akan diganti oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Vinjay mengatakan bahwa kontur lahan yang akan dibangun
jalan tol di ruas Bengkulu—Lubuklinggau terbilang menantang karena melintasi
Pegunungan Bukit Barisan. Dalam pantauan Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra
2019, kontur berbukit ini berada di Kabupaten Kepahiang.
Saat ini, jalan penghubung dari Kota Bengkulu menuju
Kepahiang banyak kelokan. Penduduk Bengkulu menyebut jalur itu sebagai
"Liku Sembilan". Tim Jelajah memerluka waktu 90 menit saat melewati
jalur sepanjang 28 kilometer itu pada Sabtu (14/9/2019).
Dari Taba Pengunjung, trase jalan tol berlanjut ke
Kepahiang sepanjang 23,70 kilometer. Arkian (sesudah itu), trase berlanjut ke
Lubuklinggau sejauh 54,50 kilometer.
Di lain pihak, kalangan pelaku usaha berharap proyek
jalan tol Bengkulu—Lubuklinggau makal memancing kenaikan tingkat okupansi kamar
(TPK).
Mien, pengelola Grand Jitra Guest House, mengatakan bahwa
keberadaan jalan tol di Bengkulu bakal mempercepat waktu tempuh sehingga bisa
mendorong peningkatan kunjungan. Tanpa keberadaan jalan tol pun saat ini
industri penyediaan akomodasi cukup menggeliat.
Data
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa TPK hotel
berbintang di Bengkulu mencapai 66 persen pada Juni 2019. Angka itu merupakan
yang tertinggi di Sumatra.
Secara keseluruhan, ada 10 hotel bintang dan 180 hotel
nonbintang di Bengkulu pada 2018. Jumlah tersebut bertambah enam hotel
dibandingkan dengan posisi 2017. Sektor penyediaan akomodasi, makan dan minum
di Bengkulu tumbuh 10,16 persen dan menjadi sektor pertumbuhan tertinggi per
Juni 2019.
Sumber : Bisnis, 16.09.19.
[English Free Translation]
PT Hutama Karya (Persero) is still waiting for the land
acquisition phase in the Bengkulu-Lubuklinggau toll road project as far as
95.80 kilometers. This toll road is one of three Trans-Sumatera toll roads that
will be built in the Palembang-Bengkulu corridor.
No comments:
Post a Comment