JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau
PT
KAI terus meningkatkan kapasitas angkut KA barang dengan memanfaatkan
rel jalur ganda lintas utara. Dalam jangka panjang, perusahaan menargetkan
volume barang yang diangkut bisa meningkat sekitar 78%.
Dirut
PT KAI Ignasius Jonan mengatakan, dengan adanya jalur ganda,
perusahaan ingin barang yang diangkut bisa mencapai 12.000 TEU per minggu.
"Saat ini sudah 6.000-7.000 TEU seminggu. Lima tahun lalu hanya 1.000
TEU per minggu," ujarnya.
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, PT KAI harus
meningkatkan jumlah kereta barang mencapai 40% dari kereta yang ada sekarang.
Namun, itu merupakan target jangka panjang. Untuk setiap tahun, ia menargetkan
volume angkutan barang bisa tumbuh 20%.
Ia menuturkan, rencana pengembangan bisnis logistik
merupakan strategi bisnis PT KAI yang bersifat komersial. Pengembangan itu
tidak terkait dengan pengurangan beban logistik di jalan jalur pantura.
Direktur
Operasi dan Pemasaran PT KALOG Dwiyana Slamet Riyadi
menyampaikan, target yang diungkapkan Dirut PT KAI tsb bisa tercapai 5 tahun
lagi. Saat ini, 42 kereta barang beroperasi dalam pengelolaan PT KALOG.
Namun, ada pula kereta barang yang dioperasikan PT KAI
langsung, antara lain untuk melayani PT Pertamina dan pengangkutan batubara PT
Bukit Asam.13 Stasiun PT KALOG saat ini menggunakan 13 stasiun barang di P.
Jawa dan 2 stasiun di Sumsel.
"Tahun ini, kami kemungkinan bisa menambah stasiun
di Malang dan Probolinggo (Jatim). Namun, kami berfokus untuk memperluas
stasiun barang yang sudah ada," kata Diropsar PT KALOG. Di samping itu, PT
KALOG tahun ini juga menargetkan peningkatan infrastruktur bongkar muat.
Ia mengungkapkan, untuk sejumlah rencana pengembangan
itu, PT KALOG telah mengalokasikan belanja modal Rp 183,2 M. Di matanya,
pengangkutan barang menggunakan kereta lebih menguntungkan pengusahaan walaupun
berbiaya lebih mahal.
Ia mencontohkan, untuk mengangkut mobil, pengusaha
dikenai Rp 1,5 juta per unit jika menggunakan truk. Jika menggunakan kereta,
pengusaha membayar sebesar Rp 1,8 juta per unit.
"Namun, mobil baru sampai 3 hari kemudian jika menggunakan
truk. Menggunakan kereta, pengangkutan hanya 15 jam," ujarnya. Di samping
itu, pengusaha tak perlu khawatir cat mobil tergores batu atau kerikil, tidak seperti jika
menggunakan truk.
Sumber : Kompas, 23.06.14 / Kredit Foto : Dwiyana SR.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia (Persero) continues to increase
transport capacity by making use of rail double track across the northern areas.
In the long term, the company expects the volume of goods transported could be
increased by about 78%.
No comments:
Post a Comment