JAKARTA: Pembangunan jalur ganda sepanjang pantura
Jawa telah meningkatkan lalu lintas
penumpang dan barang. Perjalanan KA yang semula 12-13 jam dari Jakarta ke
Surabaya kini bisa ditempuh dalam 9-10 jam. Sementara KA barang dari
semula 20 jam kini menjadi 17 jam.
Namun, untuk KA barang seharusnya bisa lebih cepat
andaikan pembangunan jalur ganda itu juga dibarengi dengan pembangunan stasiun
khusus untuk bongkar muat. Saat ini stasiun untuk bongkar muat hanya
menyediakan satu jalur, akibatnya kereta barang pun harus antre.
“Kami sedang mencoba memecahkan masalah ini. Sta
Kalimas, Pasoso, dan Sungai Lagoa yang sangat penting
untuk bongkar muat hanya mempunyai satu jalur,” kata VP Pemasaran Angkutan Penumpang
PT KAI dalam Forum Ekonomi Nusantara.
PT KAI siap menerima pembagian beban logistik secar
bertahap dari jalur pantura. Syaratnya pemerintah harus mendistribusikan
dukungan secara adil bagi angkutan jalan dan kereta api.
Dirut
PT Kalog, Budi Noviantoro, mengatakan bahwa biaya
logistik menggunakan KA selama ini dipandang mahal daripada dengan truk karena
penggunaan jalan rentan kecurangan, terutama dalam hal tonase.
“Beban maskimal satu truk itu 30 ton, tetapi banyak truk
yang masih kelebihan muatan. Sementara kami sangat ketat mematuhi beban
maksimal karena keamanan perjalanan KA harus diutamakan, “ katanya.
Ia juga mempertanyakan biaya pemeliharaan infrastruktur
KA yang belum dibayarkan pemerintah. Sementara itu, perusahaan kargo yang
menggunakan moda angkutan roda empat merasa tersaingi dengan keberadaan jalur
ganda. Menurut pengusaha kargo, biaya pengiriman kargo dengan KA lebih murah 15
persen dibanding truk.
Sumber : Kompas, 21.06.14 / Foto : RAM.
[English Free Translation]
Construction of double track along the northern coast of
Java has increased the traffic of passengers and goods. Original railway journey can reach 12-13 hours from Jakarta to Surabaya, now can be completed within 9-10
hours. While the freight train of the original 20 hours to 17 hours.
No comments:
Post a Comment