PaLeMBaNG: Sesuai informasi
yang disampaikan oleh Kepala Terminal Barang (KTB) PT Kereta Api
Logistik (KALOG) Sumatera Selatan, Mohamad Edward. Saat ini, di Stasiun
Besar Kertapati (KPT), Palembang tengah dilakukan pembangunan spoor 4
untuk keperluan bongkar batu bara.
Sedikit gambaran saja. Sebutan KTB KALOG dulunya akrab disebut dengan "Manager Area". Namun sehubungan dengan pembenahan organisasi yang terus membesar, manajemen KALOG menerbitkan nomenklatur baru, seperti contoh diatas.
Pembangunan spoor 4 di KPT ini merupakan cita-cita KALOG sejak awal, yang akan menjadikan kawasan KPT sebagai lahan stockpile khusus komoditi batu bara. Kapasitas yang saat ini hanya berkisar 1-1,5 juta ton per tahun akan dioptimalkan hingga 8 juta ton per tahun, khusus untuk 2 (dua) perusahaan batu bara swasta yang ditangani oleh KALOG.
KPT maupun SCT memang didisain untuk menjadi sepasang stasiun yang bisa mengakomodir angkutan batu bara dari bumi Lahat. Untuk keperluan tersebut, pihak KALOG dan KAI berencana membangun spoor 4 dan spoor 5 di Tahap 1 (masing-masing sepanjang 300 meter) area KPT. Setelah itu Tahap ke 2 merangsek ke spoor 1, 2 dan 3 slab track dengan panjang yang sama (paralel).
KPT merupakan tandem dari Stasiun Suka Cinta (SCT), Lahat, yang sejak tahun 2011 lalu menjadi motor penggerak aktifitas di wilayah propinsi yang memiliki kandungan batu bara terbesar di Indonesia, selain Kalimantan.
KALOG merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan bergerak di sektor logistik dan layanan kurir. Sumatera Selatan menjadi salah satu andalan bagi PT KAI maupun KALOG, untuk mencapai kinerja angkutan barang tahun 2014, sebagaimana yang dicanangkan oleh induk perusahaan. Secara persentase, porsi angkutan barang tahun ini akan lebih besar dari angkutan penumpang.
Semoga sukses dan mancarli ya.
Sumber : KALOG / Foto : Mohamad Edward.
[English Free Translation]
Sedikit gambaran saja. Sebutan KTB KALOG dulunya akrab disebut dengan "Manager Area". Namun sehubungan dengan pembenahan organisasi yang terus membesar, manajemen KALOG menerbitkan nomenklatur baru, seperti contoh diatas.
Pembangunan spoor 4 di KPT ini merupakan cita-cita KALOG sejak awal, yang akan menjadikan kawasan KPT sebagai lahan stockpile khusus komoditi batu bara. Kapasitas yang saat ini hanya berkisar 1-1,5 juta ton per tahun akan dioptimalkan hingga 8 juta ton per tahun, khusus untuk 2 (dua) perusahaan batu bara swasta yang ditangani oleh KALOG.
KPT maupun SCT memang didisain untuk menjadi sepasang stasiun yang bisa mengakomodir angkutan batu bara dari bumi Lahat. Untuk keperluan tersebut, pihak KALOG dan KAI berencana membangun spoor 4 dan spoor 5 di Tahap 1 (masing-masing sepanjang 300 meter) area KPT. Setelah itu Tahap ke 2 merangsek ke spoor 1, 2 dan 3 slab track dengan panjang yang sama (paralel).
KPT merupakan tandem dari Stasiun Suka Cinta (SCT), Lahat, yang sejak tahun 2011 lalu menjadi motor penggerak aktifitas di wilayah propinsi yang memiliki kandungan batu bara terbesar di Indonesia, selain Kalimantan.
KALOG merupakan anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan bergerak di sektor logistik dan layanan kurir. Sumatera Selatan menjadi salah satu andalan bagi PT KAI maupun KALOG, untuk mencapai kinerja angkutan barang tahun 2014, sebagaimana yang dicanangkan oleh induk perusahaan. Secara persentase, porsi angkutan barang tahun ini akan lebih besar dari angkutan penumpang.
Semoga sukses dan mancarli ya.
Sumber : KALOG / Foto : Mohamad Edward.
[English Free Translation]
In 2014, PT Kereta Api
Logistik (KALOG) expend funds to build spoor 4 and 5 in the Kertapati Station,
Palembang, South Sumatera. The present development, currently under
construction. Good luck!
No comments:
Post a Comment