JAKARTA: Ibarat pepatah, "ada pertemuan,
pasti ada perpisahan". Tidak ada sesuatu didunia ini yang abadi sehingga
begitu ada sapaan perpisahan biasanya merujuk kepada kesan sedih.
Di lingkungan kerja saja, contoh paling sederhana. Hampir separo hidup kita ada di lingkungan kerja. Delapan jam sehari dan itu terjadi selama 40 jam seminggu. Diskusi, debat, interaksi, frustasi sampe bau terasi (kaos kakinya bo, he he he).
Setidaknya, itulah gambaran kasarnya. Lebih dari cukup kalau digambarkan sih. Bandingkan dengan alokasi waktu buat si Dia (masa pacaran nih) ato keluarga (buat yang dah married tuh) yang tersisa 2 hari penuh alias Sabtu dan Minggu tapi gak serta merta sepanjang hari ngobrol dan kumpul khan ?
Itulah makna teman. Selalu ada kesan suka dan duka. Seolah ada ikatan batin yang merekatkan tali silaturahim (prikitiw, lebay.com ya) sehingga begitu perpisahan terjadi ... serasa dhuuuuar dan kaget. Biasa aja kaleee !
Momen tersebut dialami Amalia Yuliadi (panggilan: Amel) saat harus menjauh dari keseharian di KALOG Jakarta dan akan melanjutkan karir di tempat yang baru. Selamat jalan dan sukses aja ya. Tanggal 07/03 merupakan hari terakhir Amel bekerja di KALOG.
Salam kangen tuh dari temen-temen ngegosip dan yang selalu menghidupkan suasana di meja admin operasi. Tampak berfoto dari kiri-kanan : Dinda - Amel - Putri dan Iyank. Ciao.
Sumber : KALOG / Foto : RAM.
[English Free Translation]
Earlier this March, KALOG again passed one of
its employees, Amalia Yuliadi (Amel), who will work in a new place. Bye Amel
and Congrats for new post.
No comments:
Post a Comment