Berikut ini kami sajikan kembali 1 (satu) pesan moral yang senantiasa disuarakan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero), Ignasius Jonan setiap usai mengunjungi suatu tempat dan menorehkan catatan tersendiri bagi insan perkeretaapian, termasuk anak perusahaan.
Andaikan pesan secara SMS tidak sampai ke akar rumput, maka kadangkala kami berinisiatif menghimpun catatan petinggi perkeretaapian dan menyebarkannya via BLOG ini, untuk diketahui dan didokumentasikan.
Selamat membaca dan selamat menikmati hari yang cerah.
Wassalam, e-DITOR.
--- quote ---
Kemarin pagi saya mengunjungi lokasi Call
Center 121 KAI di JRC. Satu kata dari saya: SEMANGAT YANG LUAR BIASA !
Hanya satu pegawai organik KAI yang terlibat langsung mengurus Call Center yaitu Wiwid, yang masuk tahun 1993 dan sekolah sampai S2 dan tidak pernah akan mampu mengembangkan Call Center itu jika tanpa awak yg bersemangat dan bekerja tanpa kenal lelah.
Saya melihat semangat dan kekompakan wajah wajah muda belia yang tanpa kenal lelah untuk melayani pelanggan kereta api dengan berbagai agenda, mulai pesan tiket sampai protes dan maki-maki tiap hari.
Pendapatan Call Center 121 sekitar Rp. 7-10 Milyar per bulan, walaupun baru didirikan 3 tahun lalu, hebat, dibandingkan Reska yang berusia puluhan tahun yang dikelola kebanyakan oleh pegawai organik KAI.
Saya mengutarakan kepada Dir Komersial bahwa petugas yang berstatus outsourcing yang mendapat penghargaan sebagai juara pada lomba Call Center tingkat nasional dapat diajukan sebagai calon pegawai organik sesuai ketentuan yang berlaku, atau sekurangnya PKWT. Mereka telah ikut mengubah wajah pelayanan perkeretaapian kita.
Disisi lainnya, kita masih melihat ketidakseriusan Negara membenahi pelayanan transportasi publik karena tetap mempertahankan layanan KRL tanpa AC dan tidak terpikir untuk memberikan subsidi untuk KRL AC, lucu saja. Kita sudah merdeka hampir 68 tahun, tapi ada layanan angkutan tanpa AC bagi masyarakat banyak.
Ini tugas kita bersama mengusahakan agar layanan KRL dan semua Commuter menggunakan AC dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat secara bijaksana.
Patut diingat, layanan yang membahayakan keselamatan dan/atau keamanan penumpang wajib dihentikan, ini amat berbahaya dan kita tidak boleh bercita cita mencelakakan orang lain dengan sengaja ataupun tidak sengaja.
Saya selaku "ketua kelas" selalu mengingatkan bahwa kepedulian atas keselamatan, keamanan, ketepatan waktu, dan pelayanan yang manusiawi harus tetap dijalankan sehingga kitapun sejahtera lahir dan batin.
Selamat bekerja.
Hanya satu pegawai organik KAI yang terlibat langsung mengurus Call Center yaitu Wiwid, yang masuk tahun 1993 dan sekolah sampai S2 dan tidak pernah akan mampu mengembangkan Call Center itu jika tanpa awak yg bersemangat dan bekerja tanpa kenal lelah.
Saya melihat semangat dan kekompakan wajah wajah muda belia yang tanpa kenal lelah untuk melayani pelanggan kereta api dengan berbagai agenda, mulai pesan tiket sampai protes dan maki-maki tiap hari.
Pendapatan Call Center 121 sekitar Rp. 7-10 Milyar per bulan, walaupun baru didirikan 3 tahun lalu, hebat, dibandingkan Reska yang berusia puluhan tahun yang dikelola kebanyakan oleh pegawai organik KAI.
Saya mengutarakan kepada Dir Komersial bahwa petugas yang berstatus outsourcing yang mendapat penghargaan sebagai juara pada lomba Call Center tingkat nasional dapat diajukan sebagai calon pegawai organik sesuai ketentuan yang berlaku, atau sekurangnya PKWT. Mereka telah ikut mengubah wajah pelayanan perkeretaapian kita.
Disisi lainnya, kita masih melihat ketidakseriusan Negara membenahi pelayanan transportasi publik karena tetap mempertahankan layanan KRL tanpa AC dan tidak terpikir untuk memberikan subsidi untuk KRL AC, lucu saja. Kita sudah merdeka hampir 68 tahun, tapi ada layanan angkutan tanpa AC bagi masyarakat banyak.
Ini tugas kita bersama mengusahakan agar layanan KRL dan semua Commuter menggunakan AC dan dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat secara bijaksana.
Patut diingat, layanan yang membahayakan keselamatan dan/atau keamanan penumpang wajib dihentikan, ini amat berbahaya dan kita tidak boleh bercita cita mencelakakan orang lain dengan sengaja ataupun tidak sengaja.
Saya selaku "ketua kelas" selalu mengingatkan bahwa kepedulian atas keselamatan, keamanan, ketepatan waktu, dan pelayanan yang manusiawi harus tetap dijalankan sehingga kitapun sejahtera lahir dan batin.
Selamat bekerja.
Ignasius Jonan.
Sumber : SMS Internal.
[English Free Translation]
One morning, I visited KAI 121 Call Center at
JRC. One word from me: SPIRIT OF INCREDIBLE!
Only one organic KAI officials involved
directly at 121 Call Center, namely Wiwid, who joined the institution in 1993 and
graduated S2 and never be able to develop the Call Center if that unmanned
passionate and worked tirelessly.