BANDUNG:
Selama hampir 2 tahun (2010-2012), PT Kereta Api Logistik (KALOG) menugaskan
RAM dan pasukan tempurnya di bumi Sriwijaya untuk mendirikan merek dagang yang
dapat dipercaya oleh Customer, untuk mengirimkan barang sesuai harapan.
Namanya
perintis, pasti mengalami jatuh bangunnya usaha permulaan. Spesialisasi KALOG
di Sumatera Selatan (SS) adalah sebagai penyedia jasa handling lift-off/lift-on
(LO/LO) dan manajemen stockpile batu bara. Yang saat itu ditangani milik PT BAU
dan PT BMSS.
Banyak
peristiwa yang diikuti sejak pertama merintis, ketegangan dengan para preman di
Kertapati dan Suka Cinta dan sekitarnya, perjalanan 6-8 jam sendirian antara Palembang-Lahat,
problema sosial dampak debu serta cara menanganinya serta suka duka berbaur
dengan masyarakat setempat hingga bertemu teman satu kost saat kuliah di
Bandung. Lamo tak bersuo, ehh malah ketemu di Palembang.
Sungguh
luar biasa pengalaman yang ditemui di kota yang terkenal dengan makanan khas
empek-empek ini. Belum lagi bila naik angkot full house-music, kota panas yang
rawan dengan gesekan emosi serta mengenali “budaya tujah” (menikam dari
belakang).yang terakhir, maaf bila kurang berkenan.
Hal
terakhir, sempat menikmati perkembangan pembangunan sarana dan prasarana
olahraga megah di kawasan Jakabaring dan tempat dilaksanakannya perhelatan
akbar pesat olah raga se-Asia Tenggara di akhir tahun 2011, mulai 11/11 hingga
22/11/11.
Akhir
kata, terima kasih kepada Allah SWT dan hanya karena ijin-NYA, RAM dan tim setia
yang dikawal Budi Susanto, Agung dan Riestu yang bisa membawa kebaikan hingga
saat ini, semoga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.
Teriring
salam bahagia dan ucapan terima kasih kepada mereka yang sudah bekerjasama
selama ini dan memberikan pertolongan namun tidak bisa disebutkan namanya satu
persatu. Hanya Allah SWT yang akan memberikan ganjaran terbaik bagi mereka yang
berbuat baik.
All the
best !
Sumber
: KALOG / Foto : RAM.
[English
Free Translation]
Collection of photographs (above) shows the track record of KALOG Sumsel during 2 years (2010-2012)
and hopefully those memories will inspire the next
generation of which KALOG pioneering significance built on Sriwijaya’s
land.
No comments:
Post a Comment