PALEMBANG: Manajemen PT
Semen Baturaja menargetkan sudah bisa memulai investasi pembangunan pabrik
semen baru Muaradua Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan pada akhir tahun
ini dengan kapasitas produksi tahap pertama mencapai 1 juta ton per tahun.
Satu-satunya pabrik semen di
wilayah Sumatra Bagian Selatan itu memerlukan tambahan kapasitas produksi dari
yang ada saat ini yang baru 1,5 juta ton untuk memenuhi permintaan pasar di
area jangkauan pasarnya yang cenderung terus meningkat kegiatan pembangunan
infrastruktur dan bangunannnya.
Kepala Bagian Humas PT Semen
Baturaja Zulman Jamal mengatakan untuk saat ini saja pihanya sudah tidak mampu
memenuhi permintaan di Sumbagsel dengan kapasitas produksi yang hanya mampu
berproduksi 1,5 juta ton per tahun.
"Pabrik yang kini
beroperasi itu sudah mulai tua dan kapasitasnya cuma 1,5 juta ton. Jadi pabrik
baru di Ogan Komering Ulu itu sudah mendesak untuk dibangun. Kami rencananya
akhir tahun ini segera membebaskan lahan yang mencapai 3000 hektare dan
sekaligus berbarengan dimulainya pekerjaan pembangunan pabriknya," katanya
kepada Bisnis di Palembang hari ini, Jumat (3/8/2012).
Dia menambahkan lahan 3000
ha itu termasuk lahan yang menjadi deposit bukit kapur untuk kebutuhan bahan
baku utama untuk memproduksi semen yang diperkirakan mampu menunjang kegiatan
produksi selama 150 tahun tersebut.
Saat ditanyakan berapa
kebutuhan dana untuk kegiatan investasi pabrik baru itu, Zulman masih enggan
menyebutkannya karena beralasan masih dalam pembahasan internal perusahaan
untuk menetapkan biayanya.
Dia menambahkan sumber
pendanaannya juga masih dalam pembahasan internal yang belum bisa dibuka kepada
publik karena menunggu pematangannya.
Sebagai perbandingan, kelompok PT Semen Gresik Tbk membangun pabrik
baru di Sumatera (Pabrik SGG-III) dan Pabrik SGG-IV di Jawa dengan kapasitas
masing-masing sebesar 3 juta ton per tahun diproyeksikan menelan dana Rp3,25
triliun atau US$352,09 juta dan Rp3,717 triliun atau US$402,59 juta.
Dengan kapasitas produksi 3
juta ton per tahun, investasi untuk Pabrik SGG-III di Sumatera setara dengan
dengan US$117,36 per ton dan investasi untuk Pabrik SGG-IV setara dengan
US$134,20 per ton.
Terkait dengan pembangunan
pabrik baru Semen Baturaja itu, kata Zulman, diharapkan sudah bisa beroperasi
setahun setelah kegiatan pembangunannya dimulai sehingga bisa segera mengisi
kekurangan pasokan untuk pasar Sumbagsel.
Menurut dia, pihaknya
sendiri sudah merasakan kesulitan besar untuk memenuhi permintaan semen saat
pelaksanaan pembangunan fasilitas kegiatan Sea Games XXVI 2011 di Palembang.
"Waktu itu hampir 60%
produksi kami tersedot untuk kebutuhan semen bagi pembangunan fasilitas Sea
Games. Semen sangat langka di pasar sehingga banyak masyarakat yang terganggu
kegiatan pembangunannya."
Dia menambahkan kalau pabrik
baru itu bisa dibangun akan bisa mengurangi defisit pasokan semen di wilayah
Sumbagsel. Bahkan lebih dari itu, tuturnya, Semen Baturaja bisa masuk ke pasar
Jabodetabek yang memerlukan pasokan semen paling besar di Indonesia.
Dalam hal ini, katanya,
pasar ekspor ke mancanegara seperti yang dilakukan oleh sejumlah pabrik semen
lain di tanah air belum menjadi prioritas Semen Baturaja karena masih besarnya
kebutuhan pasar domestiknya yang belum terpenuhi di area jangkauan pemasaran
perseroan tersebut.
PT Semen Baturaja adalah
perusahaan BUMN yang didirikan pada 14 November 1974 oleh PT Semen Gresik
dengan saham 45% dan PT Semen Padang 55%.
selanjutnya, komposisi
kepemilikan itu berubah pada 1978 seiring dengan penyertaan modal dari
pemerintah sehingga menjadi Pemerintah sebanyak 88 %, PT Semen Gresik sebesar 7
% dan PT Semen Padang sebanyak 5 %.
Kondisi ini berubah lagi
mulai 1991 dengan menempatkan pemerintah pusat sebagai pemilik 100% saham
perusahaan semen kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu, yang kini bahkan
dipersiapkan masuk ke lantai bursa menjadi perusahaan publik. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 03.08.12.
[English Free Translation]
Management of PT Semen Baturaja
plan to start a new cement plant investment at Muaradua Ogan Komering Ulu (OKU)
South by the end of this year, with a first phase production capacity of 1
million tons per year.
No comments:
Post a Comment