[KU-130/2012] BOY THOHIR : Soal Pajak Tambang, Pemerintah Mesti Bijak

JAKARTA: Bos PT Adaro Energy Tbk Garibaldi ‘Boy’ Thohir meminta pemerintah bersikap bijak dalam kebijakan pertambangan mengingat kesuksesan perusahaan batu bara di Indonesia baru terjadi dalam 6 tahun terakhir.

“Soal pajak ekspor itu pemerintah harus bijak, kami sadari itu wewenang pemerintah tetapi kita lihat pertumbuhan perusahaan batu bara Indonesia kan baru terjadi 6 tahun terakhir ini,” katanya usai paparan publik di Jakarta, hari ini.

Kakak kandung dari pengusaha media Erick Thohir ini mengatakan batu bara adalah produk tambang yang sudah selesai atau finished, berbeda dengan pertambangan mineral produknya belum selesai.

Jika harus ditingkatkan, katanya, poinnya adalah peningkatan nilai tambah yakni dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan bahan bakar batu bara.

Sebelumya, wacana pengenaan pajak ekspor untuk batu bara dikemukakan. Kebijakan ini dilakukan guna meningkatkan pendapatan, mencegah eksploitasi berlebihan, dan menjaga cadangan batu bara untuk kebutuhan domestik.

Dia mengatakan perusahaan yang dipimpinnya tersebut kini siap memenuhi kebutuhan pasokan batu bara dalam negeri yang telah tertuang dalam Domestic Market Obligation (DMO). Saat ini hampir 30% produksi batu bara yang dihasilkan emiten berkode saham ADRO ini untuk dalam negeri, mayoritas ekspor.

Tahun lalu, produksi batu bara Adaro Energy naik 13% menjadi 47,7 juta ton dari 42,2 juta ton dan penjualan naik 16% menjadi 50,8 juta ton dari 43,8 juta ton. Produksi tersebut adalah terbesar kedua di Indonesia setelah PT Bumi Resources Tbk sebanyak 60,7 juta ton.(faa)

Sumber : Bisnis Indonesi, 27.04.12.

[English Free Translation]
PT Adaro Energy Tbk boss, Garibaldi 'Boy' Thohir asked the government to act wisely in considering the success of the mining policy of the coal company in Indonesia has occurred in the last 6 years.