INILAH.COM, Jakarta - Mantan Sekretaris BUMN Said Didu menilai, pegawai PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) lebih baik berdialog ketimbang melakukan aksi mogok atas kerugian yang selama ini masih dibukukan perseroan tersebut.
Hal tersebut diungkapkannya ketika dikonfirmasi INILAH.COM mengenai rencana aksi mogok pegawai PT KA di Jakarta, Sabtu (12/11). "Tidak banyak masalah yang bisa terselesaikan dengan demo atau mogok kerja sekalipun, tapi lebih efektif diselesaikan melalui dialog," kata Said Didu.
Menurutnya, tidak diberikannya BBM subsidi oleh pemerintah kepada PT KA merupakan sesuatu yang salah. Pasalnya, beberapa kendaran angkutan umum lainnya juga mendapatkan BBM subsidi.
"Memang aneh, mobil orang kaya boleh beli BBM bersubsidi tapi KA untuk rakyat menggunakan BBM komersil. Padahal selain mendapat PSO, PT PELNI yang juga punya negara juga dapat BBM bersubsidi," ujar ketua Persatuan Insinyur Indonesia.
Sementara itu, Wakil Komisi V DPR Muhidin M Said mengatakan bahwa memburuknya kinerja PT KA salah satunya disebabkan oleh persoalan BBM subsidi, dimana saat ini masih menggunakan BBM industri. "Saya pikir pemerintah tidak salah seandainya mau memberikan BBM subsidi kepada PT KA tersebut. Kenapa harus ada diskriminasi. Saya yakin kalau BBM subsidi ini diberikan kepada PT KA, bisnis mereka pasti akan bangkit dan berkembang," kata Muhidin.
Seperti diketahui, saat ini kendaraan murah rakyat tersebut sedang mengalami pasang surut usaha mengingat berbagai problem yang dihadapi. Belum selesai masalah piutang kepada PT Pertamina, PT KA juga dirugikan ratusan miliar rupiah akibat penggunaan BBM industri yang diterapkan oleh pemerintah kepada perseroan.
Akibat terus merugi tersebut atas nama serikat pekerja meminta kepada pemerintah untuk segera memberikan BBM subsidi paling tidak hingga akhir bulan ini. Bila BBM subsidi tersebut tidak juga kunjung diberikan pemerintah, maka 29.000 anggota serikat terkait mengancam akan melakukan aksi mogok kerja selama 3 jam pada pukul 05.00-08.00 WIB di KA Commuter se-Jawa dan Sumatera pada tanggal 6 Desember 2011. [mre]
Sumber : Inilah.Com, 12.11.11.
[English Free Translation]
Observer : To avoid loss, PT KAI or Indonesian Railways Corp. do not use subsidized fuel. Or (above article) have wrong title from local newspaper and it shud read "must use subsidized fuel" ?
No comments:
Post a Comment