INILAH.COM, Jakarta - Setidaknya ada alternatif kebijakan untuk membuat angkutan umum kereta api Indonesia bertahan.
Demikian disampaikan Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Muhammad Said Didu kepada INILAH.COM di Jakarta Sabtu (12/11).
Pertama ada menaikan tarif, kedua menambah public service obligation (PSO) dengan tarif tetap dan ketiga adalah memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan tarif dan PSO tetap," kata Said Didu.
Said menagatakan selain dengan 3 alternatif kebijakan tersebut setidaknya untuk mengembangkan angkutan perusahan pelat merah sektor transportasi tersebut, juga dibutuhkan tambahan kebijakan berupa kebijakan fiskal untuk berapa pengurangan pajak dan bea masuk.
Atau setidaknya pemerintah menyediakan sarana dan prasarana untuk selanjutnya dioperasikan atau disewa oleh PT KAI. "Yang jelas pilihannya apakah mau diberi subsidi BBM atau menaikan tarif," tukas Said.
Seperti diketahui serikat pekerja PT KAI menuntut adanya persamaan dengan angkutan lainnya terkait penggunaan BBM subsidi. Pasalnya hingga saat ini PT KAI masih menggunakan BBM industri yang harganya dua kali lipat lebih mahal. [mel]
Sumber : Inilah.Com, 12.11.11.
[English Free Translation]
Three policy thrusters PT KAI to be strong in the future. What is that ? Read more above.
No comments:
Post a Comment