Bisnis.com, JAKARTA - PT
Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatatkan kerugian sebesar
Rp303,4 miliar selama kuartal I/2021. Tak ingin terus merugi,
perseroan melakukan sejumlah upaya agar dapat terus bertahan di tengah pandemi
Covid-19.
"Kita itu pengin
pertama lebih mengekspansi angkutan barang. Kita melakukan beragam kerja sama
baik untuk angkutan yang sudah lama maupun pengembangan angkutan baru,"
kata VP Public Relations Joni Martinus kepada Bisnis, Minggu (20/6/2021).
Dia mengatakan salah
satu yang sudah dilakukan KAI adalah membuka kembali atau reaktivasi jalur
kereta api logistik yang ada di pelabuhan, melalui kerja sama dengan Pelindo
III dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS).
"Kita harapkan itu
bisa mengekspansi angkutan barang dan berdampak terhadap peningkatan
pendapatan," sebutnya. Selanjutnya, dia menyebut KAI mencoba mencari
peluang-peluang seperti membuka rute baru angkutan penumpang dengan melihat
berbagai pasar yang lebih baik lagi.
"KAI juga ingin
memaksimalkan pengusahaan aset karena KAI itu kan asetnya banyak sekali
tersebar di seluruh wilayah operasional kereta api baik di Jawa maupun Sumatra.
Nah kita ingin memaksimalkan itu," ungkapnya.
Adapun dia menjelaskan,
upaya memaksimalkan aset ini dilakukan melalui beragam kerja sama dengan pihak
ketiga dalam hal pengelolaan aset. Kendati begitu, menurutnya, perseroan saat
ini harus melakukan upaya jemput bola.
Misalnya, bila selama
ini KAI hanya menunggu pembayaran penggunaan aset, kini dilakukan penagihan
secara langsung. "Jika ada indikasi misalnya penyewa nunggak kita
melakukan upaya untuk melakukan penagihan," ujarnya.
Lebih lanjut Joni
menuturkan, cara lainnya yang dilakukan KAI adalah mengupayakan sentra-sentra
bisnis di stasiun agar tetap bisa terisi dengan optimal. Dia berharap seiring
dengan membaiknya pergerakan penumpang, komersial di stasiun bisa bertambah dan
ramai kembali sehingga bisa berdampak pada peningkatan optimalisasi aset di
kereta api.
"Kami berharap
kalaupun nanti kita belum bisa mendapatkan untung, minimal nanti kita bisa
memperkecil dampak kerugian yang timbul dengan berbagai macam upaya kita
seperti pengembangan angkutan penumpang, optimalisasi aset, memaksimalkan
angkutan-angkutan yang memang jalur itu jalur gemuk. Kita berharap memang untuk
kuartal kedua sampai akhir tahun paling tidak kita bisa menekan angka
kerugian," tutupnya.
Sumber : Bisnis, 20.06.21 / Foto : IG Rizky Chocoby.
[English Free
Translation]
PT Kereta Api Indonesia (Persero) or KAI recorded a loss of IDR 303.4 billion during the first quarter of 2021. Not wanting to continue to lose, the company made a number of efforts to survive in the midst of the Covid-19 pandemic.
No comments:
Post a Comment