KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Pengerjaan konstruksi MRT Fase 2A Paket Kontrak 201 (CP201) per Mei 2021 telah
mencapai 16,5%. Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar
mengatakan, hingga akhir tahun nanti ditargetkan pembangunan akan mencapai 23%.
Adapun untuk proses
pelelangan pengadaan Fase 2 Paket Kontrak 202 (CP202) saat ini sedang
berjalan. Kemudian Fase 2 Paket Kontrak 203 (CP203) sudah dilakukan
teken kontrak pada April lalu.
"Diharapkan tahun
ini semua kontraknya sudah bisa berjalan sampai ke Kota Tua," kata William
saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (9/6).
William melanjutkan,
untuk Fase 2 CP201 nilai kontraknya sebesar Rp 4,5 triliun. Sedangkan untuk
Fase 2 CP203 nilai kontraknya sekitar Rp 4,6 triliun.
"Kalau yang CP202
belum tahu [nilai kontraknya] karena kan sedang pengadaan sekarang. Targetnya
yang CP202 ini sekitar direncanakan bulan Agustus ini tanda tangan kontrak.
Kalau yang CP 203 itu nilainya sekitar Rp 4,6 triliun dan sudah tanda tangan
kontrak di bulan April kemarin," imbuhnya.
Terkait tantangan dalam
pembangunan MRT Fase 2 ini dibandingkan Fase 1, William mengungkapkan jauh
lebih menantang. Hal tersebut lantaran semua proyek pembangunan jalur MRT Fase
2 dikerjakan di bawah tanah atau underground.
"Jauh lebih berat
membangun fase 2 ini karena kita pertama harus bangun semuanya di bawah tanah
atau underground lalu membangun bangunan underground itu ke arah utara masalah
lahan-lahannya yang lunak dan terjadi penurunan muka tanah yang harus kita
antisipasi," jelas William.
Kemudian ruang kerja
pengerjaan proyek Fase 2 juga sangat terbatas. Di mana jalur MRT Fase 2 kali
ini melewati banyak bangunan cagar budaya. Yang mana kelestarian harus tetap
diutamakan.
"Kalau kita lihat
kanan bangunan dan di tengah jalur ada kanal ada sungai di Harmoni sampai ke
Mangga Besar kemudian kita juga melewati banyak bangunan-bangunan bersejarah
yang harus kita proteksi dan harus kita lestarikan jadi pertimbangan cagar
budaya harus kita pertimbangkan," ungkapnya.
Tak hanya itu,
pembangunan juga melawati kawasan ring satu Pemerintah. Maka William menyebut,
pihaknya harus tetap memperhitungkan agar kegiatan pemerintahan tetap berjalan
dan pengerjaan konstruksi MRT Fase 2 juga terus berlanjut.
"Jadi kita
melakukan penataan arus lalu lintas dengan sebaik-baiknya jadi tantangannya
banyaklah untuk yang kedua ini," ujarnya.
Meski melalui berbagai
tantangan dalam pengerjaannya, William memastikan bahwa pembangunan MRT Fase 2
masih tetap on target.
Adapun untuk
pembangunan fase dua segmen 1 dari Bundaran HI sampai ke Monas ditargetkan akan
beroperasi di bulan Maret 2025. Kemudian yang fase dua segmen 2 dari Harmoni
sampai ke Kota Tua itu direncanakan beroperasi di Agustus 2027.
"Itu bisa kita kerjakanlah
sampai hari ini progresnya masih on target semuanya," kata William.
Disinggung mengenai
pembangunan MRT Fase 3 yaitu dari Kalideres ke Ujung Menteng saat ini sedang
dalam proses desain dibawah Kementerian Perhubungan.
William berharap proses
desain Fase 3 tersebut dapat rampung tahun depan dan dilanjutkan proses
pengadaan. Sehingga pada akhir 2022 sudah ada paket yang dapat mulai
dikerjakan.
"Kita sedang dalam
proses negosiasi untuk mencari pendanaan untuk fase 3 ini. Bentuk Fase 3 ini
pendanaan nanti skemanya kemungkinan akan government to government juga.
Tapi mungkin kita lagi
lihat kemungkinan untuk selain pihak Jepang mungkin ada pihak lainnya yang
berminat untuk bekerjasama. Jadi dana dari Jepang, pembangunan mungkin kita
akan libatkan lain selain dari Jepang," jelasnya.
Sumber : Kontan,
10.06.21.
[English Free
Translation]
The construction work of the MRT Phase 2A Contract Package 201 (CP201) as of May 2021 has reached 16.5%. PT MRT Jakarta President Director William Sabandar said that by the end of the year, the construction target will reach 23 percent.
No comments:
Post a Comment