Bisnis.com, JAKARTA - Proyek kereta api Makassar-Parepare akhirnya mendapatkan financial
close seiring dengan kepastian pendanaan bagi pembangunannya.
Pendanaan didapat setelah adanya penandatanganan
perjanjian fasilitas sindikasi pinjaman berjangka senior dan pembiayaan
musyaraqah mutanaqisah antara
PT Indonesia Infrastructure Finance (PII), PT Sarana Multi Infrastruktur
(Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk dengan PT Celebes
Railway Indonesia.
Setelah tahap
penandatanganan, pekerjaan yang harus diselesaikan sampai dengan tersedianya
layanan transportasi perkeretaapian diharapkan dapat segera terlaksana.
Direktur Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan bahwa struktur pendanaan proyek kereta api
Makassar-Pare pare menerapkan konsep keuangan campuran atau blended financing.
Sebagian pendanannya
menggunakan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU)
sebagai bentuk keuangan inovatif dan kreatif dalam penyediaan infrastruktur. Di
sisi yang lain, terus memperbaiki kinerja penyerapan APBN.
“Pembangunan sebagian
besar jalur kereta api atau prasarana pada proyek ini didanai dari APBN yang
bersumber dari instrumen pembiayaan syariah, yaitu SBSN [surat berharga syariah
negara] atau sukuk,” katanya dikutip dari situs Kemenkeu, Senin (7/6/2021).
Luki menjelaskan bahwa
skema KPBU pada proyek ini fokus pada pengoperasian dan pemeliharaan jalur
kereta api dan pembangunan side track menuju PT Semen Tonasa.
Pengembalian investasinya dilakukan melalui pembayaran ketersediaan layanan
atau Availability Payment.
Proyek perkeretaapian
Makassar-Parepare merupakan pengembangan tahap pertama jaringan kereta api
nasional trans sulawesi yang juga tercantum dalam rencana pembangunan jangka
menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 yang pembangunannya dimulai dari Sulawesi
Selatan (Sulsel). Sulsel sendiri merupakan provinsi yang mempunyai
perkiraan pola perjalanan penumpang dan barang terbesar dari provinsi lainnya
berdasarkan rencana induk perkeretaapian nasional 2011.
Dengan adanya jalur
kereta api atau prasarana yang dibangun, dioperasikan, dan dipelihara melalui
APBN dan skema KPBU tersebut, diharapkan penyediaan layanan transportasi
penumpang dan transportasi barang yang direncanakan dapat segera terwujud dan
manfaat ekonomi dari proyek ini dapat segera terealisasi.
Penggunaan skema KPBU
juga dapat terus menjadi alternatif solusi pembiayaan infrastruktur, khususnya pada
masa Covid-19 yang ditujukan mendukung konektivitas. Dengan begitu, dapat
mendorong peningkatan ekonomi secara luas.
Sumber : Bisnis
Indonesia, 07.06.21.
[English Free
Translation]
The Makassar-Parepare
railway project finally got a financial close along with the certainty of
funding for its construction. Funding is obtained after the signing of a senior
term loan syndicated facility agreement and musyaraqah mutanaqisah financing.
No comments:
Post a Comment