Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan pencapaian selama lima tahun terakhir
untuk periode 2015-2019 dengan sepanjang 1.025
km jalur kereta terbangun dan
menambah 500 perjalanan kereta, sehingga jumlah penumpang menjadi 453 juta penumpang.
Dirjen
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan selama 5 tahun hingga 10 tahun terakhir
pemerintah sudah banyak membangun Kereta Api untuk penumpang atau sepanjang
1.025 km yang terbangun di Sumatra dan Jawa termasuk Sulawesi.
Dia melanjutkan, jalur kereta ini
juga sudah dimanfaatkan dengan baik untuk pergerakan angkutan kereta dan juga
oleh masyarakat. Kondisi ini tercermin dari peningkatan
penumpang pada 2019 sebesar 8,5 persen atau sebanyak 453 juta penumpang.
“Yang menjadi highlight adalah
pertumbuhan pergerakan perjalanan KA per hari meningkat sejak 2015. 500
perjalanan bertambah per harinya selama 5 tahun. Ini yang dirasakan pembangunan
jalur KA jalur ganda dan jalur baru bisa meningkatkan jumlah penumpang. Per
tahun 453 juta penumpang pada 2019 atau sebesar 8,5 persen meningkat,”
jelasnya, Selasa (11/8/2020).
Zulfikri menuturkan sejak 153
tahun yang lalu kereta api dikembangkan untuk kegiatan logistik hasil bumi.
Namun, setelah kemerdekaan dan lima tahun hingga 10 tahun terakhir kereta api
lebih banyak dikembangkan untuk mobilitas masyarakat di perkotaan dan antar
wilayah dengan MRT, LRT, dan Kereta Bandara. Kereta perintis juga sudah
dioperasikan dimulai dari Aceh hingga Jawa.
Namun dia tak menampik pencapaian
saat ini masih belum memenuhi mobilitas. Tentunya kondisi ini masih menjadi
pekerjaan rumah dalam merangkai berbagai wilayah di Indonesia yang saat ini
baru dirasakan dan berperan di wilayah Pulau Jawa dan Sumatra.
Tak hanya itu, tantangan yang
dihadapi, kedepannya adalah mengutamakan indikator kesehatan dalam mobilisasi
penumpang dan logistik selama pandemi ini.
Zulfikri juga menyampaikan selama
5 tahun ke depan dan yang saat ini sudah dibangun masih belum memenuhi harapan
masyarakat dalam meningkatkan konektivitas akan terus dikembangkan selama
2022-2024. Pembangunan mencakup baik kereta antar kota, simpul-simpul ke
bandara dan pelabuhan. Selain itu juga ditandai lima tahun kedepan juga
munculnya Kereta cepat Jakarta-Bandung supaya bisa dinikmati masyarakat.
Dia berpendapat untuk
merealisasikan pembangunan dan pemanfaatan sarana yang telah direncanakan
selama 2020 – 2024 akan menjadi berbeda karena berlangsung di tengah pandemi.
Oleh karenanya dengan pengurangan kapasitas selama pandemi, kunci
keberhasilannya terletak pada kedisiplinan masyarakat menjalankan protokol
kesehatan.
Selama 2020-2024, Pemerintah berencana membangun
di Pulau Sumatera yakni KA perkotaan, yakni
KA commuter Medan-Binjai
Besitang, KA antar kota Ka Besitang- Sei Liput, KA Rantau Prapat kota Pinang,
Reaktivasi KA Pariaman – Naras-Sungai Limau, KA Akses Bandara KA Bandara Raden
Inten II. Sementara di Pulau Sulawesi yakni, KA Antar Kota Makassar – ParePare
dan KA akses Pelabuhan Garongkong.
Untuk
Pulau Jawa KA perkotaan Perkeretaapian Jabodetabek, Elevated Loopline, Jalur
Ganda/elektrifikasi Kiaracondong – Cicalengka, Elektrifikasi Yogya-Solo.
Selanjutnya KA antar perkotaan dengan peningkatan jalur KA Jakarta – Surabaya,
Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi, jalur ganda KA Wonokromo – Jombang, Jalur Ganda
KA Banjar – Kroya hingga KA kecepatan ting Jakarta –Bandung.
KA
Akses Bandara-Pelabuhan: KA akses Bandara Baru Yogyakarta, KA akses pelabuhan
Tanjung Mas.
Sumber : Bisnis, 11.08.20.
[English Free Translation]
The Ministry of Transportation (MoT / Kementerian Perhubungan) conveyed the achievements over the past five years for the 2015-2019 period with 1,025 km of railway lines being built and adding 500 train trips, bringing the number of passengers to 453 million passengers.
No comments:
Post a Comment