Jalur kereta api dari Klakah ke Pasirian tidak lepas dari jaman penjajahan Belanda. Keberadaannya ditujukan untuk angkutan orang dan kekayaan alam dari wilayah selatan Lumajang.
Menurut data di Wikipedia, jalur kereta api dari Klakah ke
Pasirian mulai dibuka oleh Belanda sejak
tanggal 16 Mei tahun 1896 dan ditutup
pada tanggal 1 Februari 1988, atau
sekitar 92 tahun kemudian.
Sampai dengan tahun 1988, angkutan kereta api ini masih berfungsi. Waktu penumpang dari Klakah ke
Lumajang memang mulai sepi. Walau demikian, pada setiap stasiun, kereta api ini
selalu berhenti untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Dari Klakah sampai dengan
Pasirian, kereta api ini melalui beberapa stasiun yang jaraknya cukup dekat,
diantaranya stasiun
Grobogan, Sukodono, Tempeh dan Pasirian.
Sayangnya, sejumlah kelengkapan
lintasan kereta api ini kini banyak yang hilang, mulai dari rel kereta api, wesel,
dan sejumlah kelengkapan lainnya. Bahkan bangunan stasiun banyak yang berubah
fungsi untuk keperluan lain.
"Kalau di Pasirian sudah banyak lintasan rel yang sudah menjadi bangunan. Maka kalau harus diaktifkan kembali harus ada sosialisasi yang cukup, agar tidak terjadi konflik," kata Octaviani, Wakil Ketua DPRD Lumajang ketika dimintai komentarnya terkait dengan reaktivasi angkutan kereta api dari Klakah ke Pasirian.
Pemerintah memang sedang akan
menghidupkan kembali sejumla rel kereta api yang sempat ditutup karena sepi
penumpang. Salah satunya, jalur kereta api yang menghubungkan Klakah, sebagai
stasiun utama dengan wilayah selatan Lumajang.
Sumber : Jatim Times, 28.08.20 / Foto : Wikipedia.
[English Free Translation]
According to data on Wikipedia, the railway line from Klakah to Pasirian was opened by the Dutch on May 16, 1896 and closed on February 1, 1988, or about 92 years later.