KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Larangan
mudik Lebaran yang mulai diterapkan pada Jumat (24/4) juga akan berdampak pada
kinerja PT Kereta Api Indonesia
(Persero). Terlebih untuk saat
ini, KAI batalkan seluruh perjalanan kereta api jarak jauh dan kereta api lokal
di wilayah daerah operasi (Daop) I mulai 24 April.
"Kami stop operasi untuk
layanan penumpang, walau kami optimalkan core bisnis lain yaitu Rail Express, yang bergerak pada logistik barang. Pendapatan
dari sisi ini cukup signifikan ," kata VP
Public Relations KAI Joni Martinus
kepada Kontan.co.id, Senin (27/4).
Joni bilang, okupansi penumpang
secara bertahap menurun hingga di bawah 20% sejak merebaknya wabah virus corona
atawa Covid-19. Kebijakan larangan mudik ini juga akan memukul KAI, mengingat
saat musim mudik Lebaran, perusahaan pelat merah ini mampu mengangkut 6,8 juta
penumpang.
"Selama masa angkutan
Lebaran tahun 2019, total penumpang yang dilayani oleh KAI mencapai 6,81
juta penumpang yang terdiri dari 3,69
juta penumpang KA Jarak Jauh dan 3,12 juta penumpang KA lokal. Angka ini naik
9,2% dari tahun 2018, di mana saat itu tercatat sebanyak 6,24 juta
penumpang," jelas Joni.
Peningkatan jumlah penumpang yang
diangkut KAI pada masa angkutan Lebaran tahun lalu terbilang signifikan,
melebihi peningkatan tahun 2018 yang hanya 6,6%.
Selain gagal mendapatkan
pendapatan dari musim mudik Lebaran tahun ini, ternyata sejak awal tahun hingga
April lalu, tingkat okupansi penumpang menurun.
Sebenarnya pada Januari sampai
Februari 2020, okupansi penumpang KAI masih di atas 90%. Namun sejak Maret
hingga April, okupansi penumpang KAI anjlok hingga di bawah 20% atau hanya
berkisar 10% sampai 16% saja.
KAI sendiri sudah membatalkan
seluruh perjalanan kereta api jarak jauh dari dan menuju Jakarta serta ke
Bandung. Lebih detail, pada 21 April 2020, KAI membatalkan 14 perjalanan KA
jarak jauh dari dan menuju Daop 1 Jakarta dan Daop 2 Bandung dengan berbagai
tujuan untuk perjalanan mulai 23 dan 24 April 2020.
Dengan demikian mulai 24 April
2020, KAI tidak lagi mengoperasikan kereta api jarak jauh dari Jakarta dan
Bandung menuju kota-kota di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan
Jawa Timur.
"Kami tidak menyebut hal
tersebut sebagai kerugian karena pandemi. Kami memiliki core bisnis lain, yakni
Rail Express, yang bergerak pada logistik barang. Pendapatan dari sisi ini
cukup signifikan," kata Joni.
Ia melanjutkan, porsi pendapatan
KA penumpang sekitar 36%. Sementara porsi pendapatan lainnya disumbang oleh KA
logistik yang mengangkut batubara, semen, kayu, hingga BBM yang bekerja sama
dengan swasta. pihaknya juga melayani pengangkutan barang seperti sepeda motor
dan lain-lain. Layanan ini beberapa di antaranya bisa didapatkan di Lampung
hingga Sumatra Utara.
Strategi lain, KAI juga
memanfaatkan pengelolaan aset dengan penyewaan kepada pihak ketiga.
Sumber : Kontan, 27.04.20.
[English Free Translation]
The Lebaran homecoming ban (read
: larangan mudik) which began to be implemented on Friday – April 24th will
also have an impact on the performance of PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Especially for now, KAI has canceled all long-distance and local train trips in
the operational area (Daop) I starting on April 24th.
No comments:
Post a Comment