Palembang, Detik Sumsel – Wabah
virus Corona yang terjadi saat ini memberikan efek terhadap terhadap kegiatan
ekspor import, hingga mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia
(Aptrindo) Sumsel, terjadi penurunan volume barang yang masuk dan dari Pelabuhan Boom Baru sejak
Februari yang lalu sampai saat ini
mencapai 50 persen.
“Iya kegiatan ekspor import di
pelabuhan boom baru turun sangat drastis hingga 70 persen,” kata Sekretaris DPD APTRINDO Sumsel Budi
Susanto ketika dibincangi via WhatsApp,
Rabu (22/04).
Budi menambahkan, sebagai daerah
yang terdampak, menyebabkan ekonomi Sumsel terus mengalami penurunan dan
berimbas pada pengusaha jasa logistik dan trucking. Karena banyak barang yang
harusnya di ekspor dan impor seperti pupuk, karet, CPO, Batubara dan produk
lainnya harus ditunda untuk sementara waktu. Ini yang menyebabkan nilai ekspor
Sumsel menjadi turun.
“Sampai sekarang kondisi
pelabuhan sepi tidak ada kegiatan eksport import hampir penurunan sekarang
mencapai 70 persen an kecuali kegiatan kontrak infrastruktur negara,” keluhnya.
Meskipun kata dia, pengiriman
barang menggunakan truk lewat darat dari luar ke Sumsel tidak ada larangan dan
batasan dari pemerintah. Walaupun saat ini dalam kondisi penerapan Pembatasan
Sosial skala besar (PSBB) di Jakarta.
Hanya saja, untuk pengiriman
barang dari pelabuhan yang rata-rata dari ekspor maupun import, terjadi
penurunan drastis. Terutama sejak awal China terkena wabah corona (awal
Januari-Februari).
“Sedangkan untuk non China tetap
jalan karena ada perjanjian kontrak. Namun ekonomi kita lebih cenderung ke arah
China, sehingga tetjadi terjadi penurunan yang cukup signifikan hampir 60%.
Bahkan sejak Maret, negara tujuaan non china juga mulai terjadi penurunan karena
mereka juga kena wabah corona, mencapai hampir 70%,” bebernya.
Walaupi diakuinya, pada April
lalu mulai ada pengiriman ke China kembali, meskipun sangat kecil sekitar 20
persen. Sedangkan dari non China mulai turun drastis. Kondisi ini sangat
mengancam industri jasa angkutan truk.
Ditambahkannya, adanya kebijakan
pemerintah kota mengenai larang melintas di jalan dan jam tertentu. “Padahal
kondisi jalan sepi, tetapi truck tidak diperbolehkan jalan siang maupun malam.
Sedangkan untuk kredit mobil ini harus tetap di bayar,”lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya berharap
diberikan kelonggaran jam kota yang diatur perwako untuk menghindari penumpukan
mobil dan orang berkumpul sesuai arahan presiden.
“Kami minta agar adanya kemudahan
arus barang yang keluar maupun masuk ke Sumsel via pelabuhan Boom
Baru,”harapnya.
Sumber : detikSumsel, 22.04.20.
[English Free Translation]
Corona virus outbreak that is
happening right now has an effect on export import activities, so it has
decreased. Based on data from the Indonesian Trucking Entrepreneurs Association
(Aptrindo) in South Sumatera, there has been a decrease in the volume of goods
entering and from the Boom Baru Port since February to date reaching 50
percent.
No comments:
Post a Comment