TEMPO.CO, Jakarta - Kereta api di India akan diubah menjadi rumah
sakit untuk menampung pasien virus corona (Covid-19). Pengubahan fungsi sementara itu ditetapkan setelah
jaringan kereta api menunda semua layanan perjalanan penumpang.
Mulai pengujung Maret, layanan
kereta api di India tak lagi mengangkut penumpang, seperti dilaporkan Independent, belum lama ini, “Bersiap untuk melawan virus corona
dalam sebuah inisiatif baru telah mengubah kereta api menjadi ruang isolasi
untuk pasien Covid-19,” kata Menteri
Perkeretaapian dan Perdagangan India, Piyush Goyal.
Operator layanan kereta Indian Railways, menjelaskan rencana mengubah gerbong menjadi ruang isolasi. Pengubahan itu berarti pula dilengkapi tempat tidur, posko perawat, kabin dokter,
dan ruang
persediaan peralatan medis.
Setiap
gerbong bisa menampung 16 pasien. Setelah diubah, gerbong kereta akan melakukan
perjalanan ke berbagai tempat yang membutuhkan layanan perawatan. Tambahan
untuk perawatan itu di seluruh jaringan 7.349
stasiun naungan Indian Railways, yang
keseluruhan mencakup 67.368
kilometer lintasan rel.
Penggunaan gerbong tidak
berfungsi penuh sebagai rumah sakit. Tetapi, hanya digunakan untuk merawat
pasien Covid-19 yang keadannya tidak terlalu kritis.
Mengutip Travel and Leisure, Indian Railways telah menunda layanan perjalanan
sebagai bagian dari karantina hingga
14 April. Gerbong kereta menjadi fasilitas
karantina prototipe atau model mula.
Pengubahan gerbong kereta itu
untuk membantu mengurangi kepadatan rumah sakit di seluruh India. Namun dalam
keadaan darurat itu, tempat tidur dalam gerbong juga dibatasi jarak. Setidaknya
minimal 1 meter antar tempat
tidur.
Sumber : Tempo, 08.04.20.
[English Free Translation]
Trains in India will be converted
into hospitals to accommodate corona virus patients (Covid-19). The temporary
change of function was established after the train network suspended all
passenger travel services. Well, it’s a good initiative.
No comments:
Post a Comment