Bogor, CNN Indonesia -- Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Achmad
Rachim, mengharapkan keputusan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT
Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang
tetap mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) selama pemberlakuan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak membuat kasus virus corona melonjak.
Kota Bogor saat ini sedang
menerapkan PSBB untuk menekan penularan virus corona (Covid-19).
"Bagi kami apapun
keputusannya, selama pihak PT. KAI dan PT. KCI bisa menjamin physical dan
social distancing di area stasiun dan di dalam gerbong dapat dilaksanakan,
silakan saja," kata Dedie melalui pesan WhatsApp kepada CNNIndonesia.com,
Jumat (17/4).
Pemerintah memutuskan tetap
mengizinkan Kereta
Rel Listrik (KRL) atau commuterline
beroperasi di masa penerapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Direktur
Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyatakan penumpang tetap wajib menjalankan jaga
jarak fisik. Selain itu, jam operasional KRL dibatasi dan wajib menjalankan
protokol kesehatan nasional.
Selain itu, pemerintah
menjanjikan akan melakukan evaluasi operasional KRL selama PSBB. Mereka juga
akan melakukan rekayasa operasi dan penertiban antrean di stasiun.
DKI
Jakarta telah menerapkan PSBB sejak 9 April 2020.
"Pemerintah Kota Bogor hanya
ingin melindungi warganya, yang paling penting adalah jangan sampai ada
peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 seperti tujuan diberlakukannya
PSBB," ujar Dedie.
Sumber : CNN Indonesia, 18.04.20.
[English Free Translation]
Deputy Mayor of Bogor, Dedie
Achmad Rachim, expects the decision of PT Kereta Api Indonesia (KAI) and PT
Kereta Commuter Indonesia (KCI) to continue to operate electric railroad (KRL)
during the enactment of the Large Scale Social Restrictions (PSBB) not to make
the corona virus case surge . Hope not.
No comments:
Post a Comment