Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri meyakini adopsi teknologi industri 4.0 pada tahun depan
akan lebih tinggi dari tahun ini. Adapun, industri makanan dan minuman (main)
dinilai memiliki tingkat adopsi tertinggi pada sektor manufaktur.
Sekretaris
Jenderal Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hadi Surjadipraja
mengatakan pihaknya terus mendorong adopsi teknologi industri 4.0 kepada
seluruh anggotanya. Namun, tingginya harga teknologi tersebut membuat adopsi
oleh industri komponen otomotif lambat.
“Yang penting ada efisiensi. Masalahnya, bisa
menghasilkan efisiensi atau tidak harus investasi terlebih dahulu. Jadi harus
memilih melakukan efisiensi di proses apa lebih dulu,” katanya kepada Bisnis
baru-baru ini.
Hadi
menyatakan produksi pada tahun ini tersendat seiring berkurangnya produksi
mobil dan motor di dalam negeri. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
(Gaikindo) menyatakan produksi mobil pada Januari—Oktober 2019 turun 4,61% dari
realisasi periode yang sama 2018 sebanyak 1,1 juta unit.
Hadi berharap produksi komponen otomotif pada akhir tahun
ini setidaknya bisa sama dengan realisasi akhir tahun lalu. Dia optimistis
produksi komponen otomotif pada tahun depan dapat tumbuh sekitar 10% dari
realisasi tahun ini.
PT
Schneider Electric Indonesia (SEI) menyatakan kesadaran untuk
mengadopsi teknologi industri 4.0 oleh pelaku industri lokal cukup tinggi pada
tahun ini. Tingginya kesadaran tersebut akan membuat nilai Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) pada tahun depan
meningkat.
“Apakah INDI akan tumbuh pada tahun depan? Saya tidak
tahu, tapi saya mengira jawabannya iya. Kalau nilai INDI 4.0 turun justru akan
sangat mengkhawatirkan,” kata Country
President SEI Xavier Denoly.
Xavier meramalkan volume produksi perangkat industri
4.0 perseroan akan tumbuh pada tahun
depan. Menurutnya, proyeksi tersebut sejalan dengan kebutuhan pelaku industri
untuk melakukan efisiensi pada penggunaan energi pada tahun depan.
Xavier mengatakan pihaknya dan Kemenperin telah melatih
lebih dari 350 pelaku industri dan memfasilitasi lebih dari 1.500 orang dari
sekitar 300 perusahaan untuk mengunjungi pabrik pintar di Batam tahun ini.
Adapun, SEI telah
ditunjuk oleh Kemenperin untuk menjadi pabrik percontohan adopsi teknologi
industri 4.0 nasional dan mewakili Indonesia di Hannover Messe tahun depan.
Sumber : Bisnis, 12.12.19.
[English Free Translation]
Industry players believe the adoption of industry
technology 4.0 next year will be higher than this year. Meanwhile, the food and
beverage industry (main) is considered to have the highest adoption rate in the
manufacturing sector.
No comments:
Post a Comment