JaKaRTa:
Buat nyuksesin program kereta pelabuhan
JICT di Jakarta jauh lebih sulit ketimbang dulu membuka kereta pelabuhan
masuk ke kawasan Terminal Petikemas
Surabaya (TPS). Selain lokasi CY ada didalam pelabuhan, arus lalu lintas
yang bakal dihadapi berbeda jauh.
Uji
coba udah dilaksanakan dengan baik. Tinggal kedepannya menanti acara peresmian
dan kita serta merta harus bahi-membahu dengan instansi maupun lembaga
pemerintah dan swasta untuk mewujudkannya. Ini benar2 lintas sektoral dan
memiliki kompleksitas sendiri.
Satu
per satu kita urai benang merah di program ini. PT Kereta Api Logistik (KALOG) yang merupakan anaka perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang
diplot untuk mengoperasikan Stasiun JICT masih menunggu keputusan lebih lanjut.
Secara
prinsip KALOG siap berkarya, kapan pun dan dimana pun – jika diminta. Tetapi
proses pematangan sispro serta menyusun kerjasama dengan semua pihak di area
Stasiun JICT terus dilaksanakan.
Selasa 01/03 siang, selain mampir ke
kantor Dirjen Bea Cukai (DJBC) untuk mendapatkan salinan perihal persyaratan kawasan pabean dan tempat
penimbunan sementara (TPS), Syukur Alhamdulillah sudah didapat, yakni Permenkeu No. 23/PMK.04/2015.
Setelah
itu, siang harinya kami berdiskusi dengan pihak Cikarang Dry Port (CDP) tentang persiapan kedepannya dalam hal
menangani kargo / kontainer ekspor maupun impor via Stasiun CDP.
Masih
banyak pekerjaan rumah (PR) yang
harus dituntaskan tetapi dengan komitmen dan doĆ”. Inshaa Allah semuanya bisa
berjalan baik. Bismillah.
Sumber
: KALOG / Foto : RAM.
[English
Free Translation]
Tuesday,
March 1st, we visit to the Director General of Customs (DJBC) office
concerning with the requirement to obtain a customs area and a temporary
reservoir (TPS) requirements, namely Permenkeu No. 23 / PMK.04 / 2015. Also
visited CDP office for short discussion.
No comments:
Post a Comment