PALEMBANG – Kepadatan arus
mudik maupun balik Lebaran sepertinya tertumpu pada transportasi kereta api
(KA). Setidaknya, sejak H-7 hingga H+3 Idulfitri, kemarin (23/8), pengguna jasa
KA mencapai 25 ribu orang.
Manager Humasda PT Kereta
Api Indonesia (Persero) Divre III, Jaka Jarkasih mengatakan, berdasarkan data
lonjakan arus balik, terjadi sejak Rabu, 22 Agustus. Saat itu, KA Sindang Marga
tujuan Kertapati-Lubuklinggau jumlah penumpangnya mencapai 2.600 orang.
Sedangkan, KA Limex Sriwijaya tujuan Kertapati-Tanjung Karang mencapai 1.600
orang.
Lanjut Jaka, penumpang KA
Ekonomi Rajabasa dengan tujuan Kertapati-Tanjung Karang mencapai 580. KA Serelo
sebanyak 450 penumpang. "Puncak penumpang KA Eksekutif dan bisnis sudah
terjadi pada Rabu malam (22/8). Namun, KA ekonomi puncak lonjakan penumpang
arus balik diprediksi tanggal 24-25 Agustus," tegas Jaka ditemui di
stasiun KA Kertapati, kemarin.
Dikatakan, secara
keseluruhan total penumpang dibandingkan dengan 2011 tidak terjadi perbedaan
mencolok khusus KA eksekutif dan bisnis. Sedangkan penumpang KA Ekonomi terjadi penurunan antara 10-15
persen. “Lantaran ada kebijakan PT KAI yang menerapkan sistem 100 persen,
sehingga tidak tersedia tiket berdiri. Kalau dulu jumlah penumpang
diperbolehkan melebihi dari total kursi yang disiapkan.
Saat ini, dengan sistem 100
persen, yang memiliki tiket pasti akan mendapatkan tempat duduk. Akibatnya, terjadi
penurunan penumpang hingga 10-15 persen. Meski demikian, dari sisi pelayanan
calon penumpang bisa merasakan sendiri.
Tidak perlu lagi berdesakan dengan penumpang yang tidak memiliki tiket
duduk," tegasnya.
Sementara itu, pantauan di
sejumlah agen, tiket KA yang dijual online sudah terjual hingga H+6 (26
Agustus). Menurut Awang, Ticketing Grawindo, tiket ke Tanjung Karang
menggunakan KA Limex Sriwijaya kelas eksekutif dan bisnis ludes terjual secara
bertahap sejak H- Lebaran lalu.
"Untuk keberangkatan
tanggal 27 Agustus masih ada ke Tanjung Karang, tapi banyak yang tidak mau
untuk tanggal tersebut," ujarnya. Karena tak mendapat tiket sesuai tanggal
yang diinginkan, para calon penumpang KA ini diarahkan membeli di stasiun saat
hari H keberangkatan. Untuk tiket KA ke Lubuklinggau, tiket online yang dijual
masih tersedia.
Tiket yang dijual agen hanya
satu gerbong kelas eksekutif dan dua gerbong kelas bisnis untuk dua tujuan
tersebut. Apalagi, tahun ini PT KAI tak menambah gerbong saat permintaan di
agen meningkat seperti arus mudik dan balik tahun lalu.
"Jadi, tiket yang
dijual seadanya saja karena tak ada tambahan gerbong," jelasnya. Sampai
saat ini, harga tiket KA Limex dan Sindang Marga masih kena tuslah. Untuk kedua
tujuan tersebut, harganya sama Rp210 ribu kelas eksekutif dan bisnis Rp160
ribu. Sedangkan terhitung 27-28 Agustus, tiket KA turun menjadi Rp175 ribu
eksekutif dan Rp135 ribu bisnis.
Terpisah, Kepala Terminal
Karya Jaya, Kms Fauzi Azzali menyebutkan, secara perlahan lonjakan penumpang
khususnya pengguna bus antar kota antar provinsi (AKAP) mengalami peningkatan.
Bahkan dari armada yang disiapkan hampir semua terisi.
"Sejak pagi tadi
(kemarin,red), penumpang yang berangkat dan menuju Terminal Karya Jaya
menggunakan bus AKAP meningkat. Namun untuk bus antar kota dalam provinsi
(AKDP), kemungkinan baru Sabtu (25/8), mendekati waktu berakhir libur
sekolah," tukasnya.
Di Terminal Penumpang
Pelabuhan Boombaru, arus balik mulai terlihat padat. Tiga kapal cepat Sumber
Bangka 6 dan 7 serta Ekpress Bahari 8 melayani pemberangkatan ke Bangka dan
sebaliknya. Sementara kapal Ekspress Bahari 3 dan serta Sumber Bangka 8 belum
dioperasikan. “Tiga kapal masih cukup melayani penumpang ke Bangka,” ujar
Rusli, Kepala Unit Terminal Penumpang
Pelabuhan Boombaru.
Bagaimana di bandara SMB II?
Abdul Rahmad, petugas informasi bandara mengatakan, jumlah pesawat yang
operasional untuk kedatangan dan keberangkatan sebanyak 28 unit. Load factor
hanya terisi 80 persen. Baik untuk keberangkatan maupun kedatangan.
Agus Maulana, Manager
Operasional PT Angkasa Pura II mengatakan, dibandingkan tahun lalu, jumlah
penumpang tahun ini menurun 7 persen. Kemungkinan, karena libur sekolah dan
Idulfitri jaraknya tak berjauhan. “Menurun jumlahnya jika dibandingkan H+3
tahun lalu,” katanya.(afi/rei/yud/cj4/cj2/ce3)
Sumber : Sumatera Ekspres,
24.08.12.
[English Free Translation]
Based on data from KAI, at
least, since the H-7 and H +3 Eid Mubarak, KA service users reached 25 thousand
people. Flows back-home and back to the city concentrated on railway transport
No comments:
Post a Comment