PELEMBANG: Titik panas (hot
spot) di wilayah Sumatera Selatan perlu diwaspadai karena jumlahnya menunjukkan
tren peningkatan walaupun kondisi sekarang ini masih turun naik berdasarkan
informasi dari data satelit terra dan aqua yang terpantau Stasiun Klimatologi
Kenten Palembang.
"Jumlah titik panas
(hot spot) untuk wilayah Sumsel yang terdiri atas 15 kabupaten/kota sekarang
ini turun naik (berfluktuasi) berkisar 60 - 70 titik, meskipun demikian perlu
diwaspadai dan dilakukan antisipasi jangan sampai jumlahnya terus
meningkat," kata Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten
Palembang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel Indra
Purnama di Palembang, Sabtu malam (28/07).
Kondisi titik panas di
wilayah Sumsel ini dibandingkan dengan sejumlah wilayah Sumatera lainnya
tergolong cukup banyak dan perlu diwaspadai karena jika dibiarkan terdeteksi
terus mengalami peningkatan berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan
yang bisa berdampak terjadinya kabut asap yang bisa mengganggu kesehatan serta
aktivitas penerbangan.
Mulai banyaknya titik panas
di wilayah provinsi yang memiliki luas hutan mencapai 3,5 juta hektare itu
disebabkan suhu udara dalam beberapa hari terakhir cenderung panas.
Kondisi panas di wilayah
Sumatera termasuk Sumsel ini disebabkan gangguan alam yakni badai Vicenta di
Vietnam, kata dia menambahkan.
Dia menjelaskan, sebelumnya
pada 27 Juli 2012 secara keseluruhan titik panas di wilayah Sumatera
berdasarkan informasi dari data MODIS (satelit terra dan aqua) berjumlah 130
titik.
Sedangkan sebaran asap
diprak menuju arah Barat sampai dengan Barat Laut (Jambi hingga Riau), kata
Indra menambahkan. (Antara/Bsi)
Sumber : Bisnis Indonesia,
29.07.12.
[English Free Translation]
Hot spots in South Sumatera need
to be watch out because the numbers show an increase, although the present
trend is still going up and down based on information from terra satellite data
and aqua which observed by Kenten climatology stations, Palembang.
No comments:
Post a Comment