PT Madhucon Sriwijaya Power merupakan gabungan konsorsium Madhucon Project Ltd, Madhucon Sugar & Power Industries Ltd, dan PT Madhucon Indonesia.
Perjanjian jual beli listrik itu ditandatangani oleh Direktur Utama PLN Nur Pamudji dan Presiden Direktur PT Madhucon Sriwijaya Power N. Krishnaiah, hari ini.
“Tarif listrik yang disepakati adalah sebesar US$5,8 sen per kWh,” ujar Nur seperti dikutip dalam keterangan resmi hari ini.
Madhucon Sriwijaya Power akan membangun PLTU Sumsel 7 yang berlokasi di Kecamatan Keluang, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Adapun Madhucon Project Ltd adalah perusahaan infrastruktur asal India yang sekaligus sebagai IPP India pertama di Indonesia.
“Kerja sama dengan perusahaan India ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh PLN,” ujar Nur.
Menurutnya, PLN sebelumnya telah lama bekerjasama dengan pengembang atau IPP asal perusahaan asing, seperti dari Amerika, Jepang dan China.
Investasi pembangunan PLTU Sumsel 7 ini diperkirakan sekitar US$455 juta. PLTU tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2016 atau 36 bulan sejak financing date. Listrik yang dihasilkan PLTU Sumsel-7 akan disalurkan melalui jaringan transmisi interkoneksi Tapping T/L 275 kV Aurduri-Betung.
PLTU Sumsel 7 adalah bagian dari proyek PLTU Mulut Tambang yang akan dibangun di Sumsel dengan kapasitas total 4.200 MW. Dalam satu tahun pertama, proyek ini akan didanai oleh Bank India yang nantinya akan diverifikasi oleh PLN dan jika telah terpenuhi juga persyaratan-persyaratan lainnya. (sut)
Sumber : Bisnis Indonesia, 01.05.12.
[English Free Translation]
State electricity company, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) or PLN, signed a power purchase agreement or PPA (power purchase agreement) PLTU Sumsel 7 power plant with a capacity of 2x150 MW, to PT Madhucon Sriwijaya Power
No comments:
Post a Comment