Bisnis.com, JAKARTA - Supply Chain Indonesia (SCI)
menilai Peta Okupasi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain yang
telah disahkan oleh pemerintah bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kompetensi
dan profesionalisme SDM bidang logistik.
Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi
mengatakan peta okupasi itu menjadi referensi nasional bagi kementerian/lembaga
teknis, dunia usaha, lembaga pendidikan dan pelatihan, serta lembaga
sertifikasi profesi.
Hal ini selaras dengan PP No. 83/2019 yang
menyebutkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa harus memiliki tenaga
teknis yang kompeten yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
"Peta okupasi tersebut menjadi acuan SCI dalam
mengembangkan silabus dan materi pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme SDM bidang logistik," kata Setijadi dalam siaran pers,
Senin (29/3/2021).
Setijadi yang juga bertindak sebagai CEO Ruang Logistik
menjelaskan SDM di bidang logistik yang kompeten dan profesional diperlukan
dalam mendukung kinerja perusahaan penyedia jasa logistik maupun pengguna jasa
logistik seperti manufaktur dan retailer.
Oleh karena itu, banyak perusahaan mengalokasikan dana
pelatihan dan sertifikasi sebagai investasi peningkatan kapabilitas dan daya
saing perusahan. Masa pandemi saat ini merupakan waktu yang tepat untuk
pelatihan dan sertifikasi SDM.
Namun, sejumlah perusahaan mengalami kesulitan dalam
mengalokasikan dana untuk pelatihan dan sertifikasi SDM-nya, termasuk karena
dampak pandemi Covid-19. Pemerintah diharapkan memfasilitasi pendanaan untuk
pelatihan dan sertifikasi bidang logistik. SDM logistik yang kompeten juga akan
berkontribusi terhadap kinerja logistik nasional.
Sumber : Bisnis, 29.03.21.
[English Free Translation]
Supply Chain Indonesia (SCI) assesses the National
Occupation Map in the Logistics and Supply Chain Sector that has been approved
by the government can be a reference to improve the competence and
professionalism of human resources in the logistics sector.
No comments:
Post a Comment