Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Transportasi Indonesia
(MTI) menilai segala bentuk solusi terhadap pembengkakan investasi untuk
proyek kereta cepat Jakarta – Bandung menjadi dilematis dan mengandung
konsekuensi masing-masing.
Ketua MTI Bidang Perkeretaapian Aditya Dwi
Laksana mengatakan bagi konsorsium Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang terlibat sebagai pemegang saham PT Pilar Sinergi BUMN
Indonesia (PSBI) akan sangat berat apabila harus menambal pembengkakan dari
arus kas korporasi mereka.
Tentunya dalam hal ini pemerintah juga tidak bisa lepas
tangan. Namun, lanjutnya, apabila nantinya pemerintah memberikan dukungan
berbentuk dana talangan, tentu hal ini masih memberatkan konsorsium BUMN
tersebut untuk saat pengembaliannya nantinya.
Di sisi lain, kata Adit, alternatif bentuk penyertaan modal
negara kepada BUMN sesungguhnya sulit karena kondisi keuangan negara dan juga
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbatas pada masa pandemi ini.
“Solusi lain adalah penerbitan obligasi yang tentunya masih
menjadi pertanyaan apakah obligasi tersebut akan diserap oleh pasar mengingat
sebenarnya potensi KKT-JB ini juga masih belum bisa dipastikan baik dari sisi
potensi penumpang maupun secara finansial,” ujarnya, Kamis (25/3/2021).
Sementara itu, dia juga berpendapat apabila kembali
mengandalkan pendanaan dari pihak China, akan ada 2 konsekuensi. Pertama, yakni
pinjaman dan kedua adalah penambahan penyertaan modal.
Bentuk pinjaman akan memberatkan dalam proses angsuran
pinjaman ketika kereta cepat telah beroperasi dan tentunya pemerintah China
akan meminta garansi tambahan dari pihak pemerintah Indonesia.
“Itupun jika pihak China masih bersedia menambah jumlah
pinjaman. Sedangkan jika melalui penambahan penyertaan modal di KCIC maka tentu
dapat menaikkan porsi saham korporasi China dan menurunkan porsi saham PSBI di
KCIC, yang pada akhirnya mengganggu kemandirian dan nilai strategis pihak
Indonesia dalam project KKT-JB ini,” tekannya.
Alhasil sejumlah solusi pendanaan memang harus
dipertimbangkan dengan seksama dan cermat. Adit mengharapkan jangan sampai hal
itu merugikan atau mengorbankan konsorsium BUMN Indonesia maupun kepentingan
bangsa.
Sumber : Bisnis, 25.03.21.
[English Free Translation]
The Indonesian Transportation Society (MTI) assesses that all forms of solutions to investment overruns for the Jakarta - Bandung fast train project are a dilemma and have their respective consequences. Hmm really ? Can you imagine this ?
No comments:
Post a Comment