Jakarta, CNN Indonesia -- Komisaris Independen PT
Unilever Indonesia Tbk Ignasius Jonan buka-bukaan soal alasannya meninggalkan
karir di sektor perbankan tanah air dan kemudian menyebrang ke PT Kereta Api
Indonesia (Persero) atau KAI.
Padahal, karir di bank sudah digelutinya bertahun-tahun
mulai dari kursi direktur private equity Citibank hingga managing
director Citigroup.
Menurut Jonan, itu dilakukannya karena prospek sektor
perbankan tidak cukup berkilau pada masa depan. Bayang-bayang itu muncul
karena mempertimbangkan konsolidasi bank yang membutuhkan waktu panjang dan
tidak secepat perusahaan-perusahaan di sektor lain.
"Waktu saya pergi dari bisnis lembaga keuangan, saya
juga berpikir bahwa ini lembaga keuangan ini akan konsolidasinya panjang sekali
secara global," kata Jonan saat mengisi acara Konsolidasi dan Peran
Pemilik Perbankan dalam Menghadapi Era VUCA secara virtual, Kamis (4/3).
Mantan menteri ESDM era
pemerintahan pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengatakan bayang-bayang
konsolidasi panjang di sektor perbankan muncul tepat setelah krisis keuangan
global pada 2008.
"Setelah 2008 krisis keuangan besar di dunia, hampir
tidak ada lagi lembaga keuangan dalam bentuk dan format apapun, mau Citi
Group, JP Morgan, apapun, itu sudah tidak masuk 10 besar perusahaan dengan
kapitalisasi tinggi di dunia," ucapnya.
Bahkan, perusahaan-perusahaan berbasis sumber daya alam
yang sebelumnya merajai kapitalisasi pasar dunia, seperti PetroChina, Exxon,
hingga Royal Dutch Shell, kini tak lagi bertengger di 10 besar
peringkat perusahaan dengan kapitalisasi pasar tertinggi di dunia.
Sumber : CNN Indonesia, 04.03.21.
[English Free Translation]
Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk Ignasius Jonan opens up about his reasons for leaving his career in the Indonesian banking sector and then crossing to PT Kereta Api Indonesia (Persero) or KAI. Good reason.
No comments:
Post a Comment