Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengungkapkan integrasi angkutan umum melalui akuisisi PT MRT Jakarta (Perseroda) terhadap PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) cukup memungkinkan. Pasalnya, hal ini tidak melanggar Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang sudah dicanangkan.
Direktur Angkutan BPTJ Aca Mulyana
menuturkan dari aspek untuk mengintegrasikan layanan angkutan umum rencana
pemerintah DKI Jakarta yang membentuk holding BUMD dengan diawali akuisisi PT
KCI itu cukup dimungkinkan.
"Menurut hemat kami rencana Pemerintah DKI Jakarta
tersebut cukup memungkinkan. Perpres 55 tahun 2018 tentang RITJ menyebutkan
bahwa implementasi RITJ dilakukan baik oleh kementerian/ lembaga maupun
pemerintah daerah," jelasnya kepada Bisnis, Minggu (10/1/2021).
Menurutnya, dalam tataran implementasi atau operasional
baik unsur pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat saja melibatkan
peran badan usaha kelolaannya, termasuk BUMD dan BUMN.
Integrasi moda itu, jelas Aca, merupakan salah satu hal
substansial dalam pembenahan transportasi perkotaan di Jabodetabek yang
implementasinya dilakukan bersama-sama semua stakeholder terkait di dalamnya.
"Oleh karena itu tentu BPTJ dan Kemenhub akan
mendukung upaya Pemerintah DKI Jakarta tersebut, sesuai dengan wewenang sebagai
sebagai regulator sektor transportasi," urainya.
Kendati mendukung, Aca menegaskan, teknis akuisisi secara
korporasi yang melibatkan BUMD DKI Jakarta dan BUMN, menjadi ranah dari
Kementerian BUMN. BPTJ tidak memiliki wewenang terlibat dalam urusan korporasi
tersebut.
Sebelumnya, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda)
William Sabandar menuturkan rencana akuisisi PT KCI (KAI Commuter) dari PT
KAI dengan besaran investasi yang dapat disampaikan nilainya. Namun, dari sisi
modal akan memanfaatkan pinjaman Pemprov DKI Jakarta kepada PT Sarana Multi
Infrastruktur (SMI) dalam rangka program pemulihan ekonomi nasional
(PEN) senilai Rp1,7 triliun.
Hasilnya, nanti PT MRT Jakarta akan memiliki 51 persen
saham KAI Commuter dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar 49 persen.
Langkah ini dianggap dapat memudahkan operasional KRL Jabodetabek ketika
berintegrasi dengan MRT. Adapun saat ini pemegang saham PT KCI adalah
PT KAI sebesar 99,78 persen dan Yayasan Pusaka 0,22 persen.
Sumber : Bisnis, 10.01.21.
[English Free Translation]
The Jabodetabek Transportation Management Agency (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek or BPTJ) said that the integration of public transportation through the acquisition of PT MRT Jakarta (Perseroda) to PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), a subsidiary of PT Kereta Api Indonesia (Persero) is quite possible. The reason is, this does not violate the Jabodetabek Transportation Master Plan (Rencana Induk Transportasi Jabodetabek or RITJ) which has been announced.
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteAJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
WA;+855969190856