Jakarta (ANTARA) - PT
Kereta Api Indonesia (KAI) menerbitkan surat utang atau obligasi yang kedua
senilai Rp2 triliun, di mana salah
satu targetnya adalah mengganti seluruh kereta api yang sudah tua atau berusia di atas 30 tahun.
“Kita berharap dalam obligasi ini yang kedua kalinya
nanti akan digunakan untuk meremajakan kereta-kereta yang memang usianya sudah
30 tahun ke atas,” kata Direktur Utama
KAI Edi Sukmoro saat ditemui dalam Investor
Gathering Obligasi II KAI di Jakarta, Senin.
Dia menyebutkan terdapat 672 kereta yang usianya di atas 30 tahun, terdiri dari kereta
penumpang, kereta makan, kereta bagasi, dan kereta pembangkit.
“Ini akan kita ganti dengan kereta-kereta baru untuk
memberikan pelayanan lebih baik dan memang sarana atau armada yang kita punya
sudah perlu diganti,” katanya.
Edi menuturkan penggantian kereta-kereta tersebut guna
menambah sisi keselamatan, keamanan, serta kenyamanan penumpang.
KAI juga telah mendatangkan 300 kereta untuk tahap
pertama dan pengiriman selanjutnya dilakukan bertahap pada 2020.
“Harapan kami di 2020 semua sudah selesai diremajakan,
sehingga penumpang merasa sudah ada peningkatan,” katanya.
Pada Januari 2020 ia menargetkan empat rangkaian sudah
diremajakan. Kereta yang dimaksud juga termasuk kereta daerah (KRD) dan kereta
bandara, seperti KA Bandara Solo dan Minangkabau.
“Pertama seluruh kereta akan gunakan sistem trainset (rangkaian),
jadi tidak ada yang dilepas-lepas, satu rangkaian terdiri dari kereta tempat
duduk yang biasa digunakan untuk penumpang, kereta makan, kereta pembangkit di
dalamnya. Jadi intinya adalah semua yang 30 tahun ke atas secara bertahap
diganti dengan kereta baru,” katanya.
Direktur
Keuangan KAI Didik Hartanto mengatakan saat ini daya
beli masyarakat naik yang berpengaruh pada meningkatnya penjualan KA Eksekutif,
sehingga peremajaan kereta dinilai perlu.
“Jadi pola investasi kita bangun sekarang karena ke depan
kami mau kereta yang bagus-bagus yang nyaman, pertumbuhan kereta eksekutif kita
paling tinggi, 40 persen sampai November,” katanya.
Didik menambahkan pola pembiayaan dari sumber obligasi
dilakukan karena sifatnya yang lebih jangka panjang.
Sumber : Antara, 11.11.19.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia (KAI) issued a second debt or
bond worth Rp 2 trillion, in which one of the targets was to replace all trains
that were old or over 30 years old.
No comments:
Post a Comment