Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China terus mempersiapkan pengembangan
kawasan di sekitar koridor Kereta Cepat
Jakarta—Bandung selain meningkatkan progres konstruksi.
Direktur
Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra
mengatakan bahwa misi proyek Kereta
Cepat Jakarta—Bandung (KCJB) tidak hanya sekadar soal perkeretaapian,
tetapi juga soal pengembangan kawasan di sepanjang koridor.
"Pengembangan kawasan kan belum ada, maka perlu
dukungan dari banyak pihak," ujarnya, Rabu (6/11/2019).
Direktur
TOD dan Legal KCIC Dwi Windarto menambahkan bahwa sudah ada
beberapa investor yang tertarik mengembangkan Kawasan TOD (transit oriented
development) di empat lokasi di jalur KCJB yakni Halim Perdanakusuma seluas 2,60 hektare (ha), Karawang 250 ha, Walini
1.270 ha, dan Tegalluar seluas 340
ha.
Menurutnya, beban
biaya lebih dari Rp100 triliun untuk pengembangan TOD memang harus melibatkan
investor baru.
"Yang sudah siap [lahan] saat ini itu Halim, sudah
ada kurang lebih enam investor yang tertarik dan dalam proses bidding. Selain
Halim, Walini juga sudah siap," katanya.
Sementara itu, kawasan TOD Kawarang dan Tegalluar,
lanjutnya, masih dalam proses penjajakan dengan sejumlah investor karena masih
ada lahan yang harus dibebaskan.
Selain itu, Dwi mengakui bahwa pengembangan TOD belum ada
contoh model yang bisa dijadikan acuan. Namun, pihaknya telah melibatkan urban
planner atau konsultan asing ketika merencanakan pengembangan TOD.
"Di Indonsia kan pengembangan TOD masih belum ada.
Nanti ini merupakan yang pertama. Urban planner kami dari luar [asing] waktu
visioning kami melibatkan konsultan luar seperti Aedas dan Surbana Jurong yang
sudah berpengalaman dalam mengembangkan TOD," paparnya.
Tahun depan, PT KCIC berharap supaya semua lokasi
pengembangan TOD sudah memiliki investor. Jadi, nantinya ketika kereta sudah
beroperasi, ada bagian dari TOD, khususnya yang berdekatan dengan stasiun, juga
sudah ada yang berjalan.
Dwi menambahkan PT KCIC tidak menutup kemungkiman bagi
para investor memberi masukan untuk masterplan proyek perencanaan fisik (detail
engineering design) kawasan TOD.
"Yang penting tidak jauh menyimpang [dari
masterplan] dan dari sisi revenue juga dapat. Jadi, dari pertimbangan itu masih
dimungkinkan penyesuaian. Itu hal yang biasa terjadi,"kata Dwi.
Sumber : Bisnis, 06.11.19.
[English Free Translation]
PT Kereta Api Indonesia China 9KCIC) continues to prepare
the development of the area around the Jakarta-Bandung Fast Train corridor in
addition to increasing construction progress.
No comments:
Post a Comment