Penasehat Pemerintah Australia bidang
sains (Chief Scientist)
yang baru Dr Alan Finkel, menyatakan
masa depan negara itu tanpa batu bara namun butuh waktu untuk mencapai tujuan
itu.
PM Malcolm Turnbull menunjuk Dr Pinkel untuk memimpin
lembaga penasehat pemerintah di bidang sains, teknologi dan iniovasi,
menggantikan Prof. Ian Chubb.
Dalam
keterangan pers usai penunjukan itu, Selasa (27/10/2015), Dr Finkel ditanya
mengenai masa depan energi batu bara.
"Visi
saya adalah sebuah negara, sebuah masyarakat, sebuah dunia yang tidak lagi
menggunakan batu bara, minyak dan gas bumi sebab kita memiliki sumber listrik
berlimpah yang bebas emisi," kata Dr Finkel.
"Namun
anda tidak bisa mencapainya dalam semalam," tambahnya.
Pada hari
yang sama sebuah surat terbuka dari 61
pesohor di Australia meminta Presiden
Perancis untuk memasukkan ekspor batu bara sebagai agenda pertemuan di
Paris bulan Desember mengenai perubahan iklim.
Tokoh
Australia ini meliputi kalanga akademisi, olahragawan serta pemimpin agama.
Mereka juga mendesak perlunya moratorium tambang batu bara.
Namun PM
Turnbull menepis desakan untuk moratorium, dan memperkirakan bahwa batu bara
masih akan menjadi sumber energi penting dunia di tahun-tahun mendatang.
Dr Finkel
mengatakan butuh waktu untuk mengembangkan teknologi yang akan menggantikan
batu bara.
"Cara
terbaik menghentikan pemakaian batu bara adalah menyiapkan alternatifnya dengan
harga terjangkau. Bukan dengan menghentikannya begitu saja," katanya.
Dr Finkel
menambahkan Australia harus mempertimbangkan energi nuklir dalam menurunkan
emisi karbon di negara ini.
"Ini
harus dipertimbangkan namun bukan satu-satunya pilihan ke depan," katanya.
"Dengan
fasilitas penyimpanan yang cukup, kita bisa menggunakan tenaga surya dan tenaga
angin," jelasnya.
Sumber :
Antara, 27.10.15.
[English Free
Translation]
Newly science
advisor to the Australian Government (Chief Scientist) Dr Alan Finkel, said the
country's future without coal but it takes time to reach that goal. But still
possible.
No comments:
Post a Comment