JAKARTA: Sebagai
pelaku sekaligus investor, para pengusaha pertambangan di Indonesia memiliki
sejumlah harapan besar terhadap pemerintah. Terutama, yang berkaitan dengan
masalah regulasi di sektor tersebut.
Beberapa asosiasi pertambangan, yang
anggotanya terdiri dari para pengusaha, sepakat bahwa perlindungan investor dan
kepastian hukum dalam berinvestasi serta insentif fiskal perlu dijamin pemerintah
agar roda industri pertambangan di tanah air tetap berputar.
Direktur
Eksekutif Indonesia Mining Association Syahrir AB mengatakan para investor luar
negeri masih berharap banyak dari tambang Indonesia. Pasalnya, potensi sumber
daya dan cadangan Indonesia masih sangat baik dan menggiurkan, yang mana dapat
menjadi keunggulan komparatif bangsa ini.
Hal ini
memberikan peluang bagi Pemerintah untuk dapat meningkatkan manfaat dari
pengelolaan sumber daya alam sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD. Oleh karena
itu, dia mendorong agar pemerintah bisa memperbaiki beberapa regulasi di sektor
pertambangan. Selain itu, perlu juga beragam insentif agar para pengusaha terus
menggenjot kegiatan ekplorasi guna meningkatkan cadangan dalam negeri.
Syarir juga
menyoroti kegiatan peningkatan nilai tambah. Menurutnya, pemerintah perlu
memberi berbagai kemudahan kepada pengusaha agar investasi yang akan ditanamkan
berjalan lancar.
"Perimbangkan aspek komersial pengolahan dan pemurnian
komoditi tambang yang sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur,
insentif fiskal, kemudahan dan kecepatan perizinan, dan tumpang tindih
kewenangan antara pusat dan daerah," tuturnya.
Hal hampir
senada diutarakan Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia
(Apemindo) Ladjiman Damanik. Dia menilai, insentif wajib diberikan kepada para
pengusaha tambang, khususnya yang sedang membangun smelter.
Menurutnya,
meskipun sudah diatur regulasinya, pemberian tax allowance maupun tax holiday
kepada pengusaha mineral masih cenderung berbelit-belit. Dia berharap, proses
perizinan untuk mendapatkan insentif fiskal tersebut bisa dipermudah, atau
kalau perlu dipangkas.
Dia juga
meminta agar pemerintah mempertimbangkan agar para pengusaha mineral yang
kesulitan dalam hal pendanaan bisa mendapat kelonggaran ekspor dan pemerintah.
Pernyataannya tersebut senada dengan yang diutarakan Asosiasi Pengusaha Bauksit
dan Bijih Besi Indonesia (APB3I). Ketua APB3I Erry Sofyan mengatakan para
pengusaha yang tengah membangun smelter seharusnya bisa mendapat kepastian
mengenai tax holiday lebih cepat, di samping mendapat relaksasi ekspor.
Tak jauh
berbeda dengan beberapa harapan dari pengusaha sektor mineral, Asosiasi
Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) pun mengharapkan hal yang sama. Deputi
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan selain tax allowance dan tax
holiday, pemerintah harus menjamin bahwa royalti batu bara tidak akan
dinaikkan.
Menurutnya,
hal tersebut sangat penting bagi kelangsungan operasi pertambangan batu bara di
Indonesia. Apalagi jika dikaitkan dengan harga yang terus anjlok. Dia juga
berharap agar pemerintah mempertimbangkan untuk mengevaluasi berbagai kewajiban
keuangan yang dikenakan kepada pengusaha, seperti pungutan ekspor.
Harapan-harapan
tersebut tentunya hanya sebagian kecil dari segudang aspirasi pengusaha
pertambangan yang jumlahnya mencapai ribuan di Indonesia. Namun, dari situ kita
bisa melihat bahwa regulasi yang ada saat ini masih perlu banyak perbaikan.
Jangan sampai berbagai harapan yang diutarakan oleh para pengusaha hanya
menjadi angin lalu bagi pemerintah.
Sebagai
negara dengan kekayaan alam yang luar biasa, para pemimpin negeri ini boleh
berbangga hati. Namun, jangan sampai rasa bangga tersebut menjadi suatu jemawa
hingga mereka abai tehadap ‘jeritan’ para pengusaha tambang yang ikut berperan
menopang perekonomian negeri ini.
Kepastian
hukum dan kepastian berusaha bagi pelaku usaha pertambangan menjadi salah satu
kunci penting keberlanjutan sektor pertambangan yang padat modal, padat karya
dan penuh resiko. Penyelesaian revisi sejumlah peraturan pemerintah yang
“investor friendly” tentu akan mendorong investasi pertambangan dalam jumlah
besar.
Sumber :
Bisnis Indonesia, 28.09.15.
[English Free
Translation]
Indonesia
Mining Association (IMA) Executive Director, Syahrir AB said foreign investors
still expect a lot from Indonesian mines sector. The reason, potential
resources and reserves of Indonesia is still very good and tempting, which may
be the nation's comparative advantage.
No comments:
Post a Comment