Artikel oleh Sarlito Wirawan S. (Guru Besar Fak. Psikologi UI).
JAKARTA: Baru
sejak namanya berganti menjadi PT KAI, kereta api Indonesia betul-betul menjadi KA
yang nyaman untuk ditumpangi. Saya tidak tahu apa rahasianya Dirut PT KAI Ignasius Jonan ketika
membalikkan kondisi Perumka menjadi PT KAI dan bagaimana penggantinya, Dirut Edi Sukmoro bisa mempertahankan
perubahan itu sampai sekarang.
Saya belum
pernah mengadakan penelitian di PT KAI, tetapi saya melihat dari luar bahwa PT
KAI menjalankan perubahan sistem dengan sangat konsisten. Buat saya PT KAI
adalah salah satu contoh bagaimana Revolusi
Mental seharusnya dipraktikkan.
Manusia
Indonesia bisa diatur dan bisa ditertibkan. Bukan lewat jargon-jargon melainkan
cukup dengan melaksanakan suatu sistem yang ditegakkan secara konsisten dan
terus-menerus yang dalam psikologi dikenal dengan Hukum Efek.
Sumber :
Koran Sindo, 04.10.15 / Kredit Foto : portal HR.
[English Free
Translation]
Indonesian-man
very adjustable and can be regulated - at least this opinion coming from of a
famous psychologist Sarlito Wirawan S. Not through the jargon or symbol, but
simply by implementing a system that is enforced consistently and constantly,
in psychology known as the “Law of Effect”.
No comments:
Post a Comment