YoGYa: BY Yogyakarta tengah memermak loko-loko
kuno bermesin diesel buatan AS.
Loko-loko tipe G8 yang kini
direstorasi justru tak dikenal dan
dipakai di negara asalnya.
Kapasitas tenaga kudanya dianggap kurang besar untuk
jejaring perkeretaapian di negara adidaya itu.
Upaya untuk
melengkapi sejarah perjalanan perkeretaapian Indonesia pun dilakukan dengan
mendatangkan koleksi yang memiliki nilai sejarah.
Menurut staf Program Non Bangunan dari Unit Pusat
Pelestarian, Perawatan dan Desain Arsitektur PT KAI, Wawan Hermawan,
lokomotif BB200 termasuk bagian
sejarah awal era lokomotif diesel di Indonesia.
Wawan
menyambung, karena berukuran besar dan cukup berat, ada pertimbangan pada
akhirnya nanti dibawa ke Ambarawa atau Tuntang.
Untuk itu ada
2 alternatif yang bisa dilakukan yaitu ditarik melalui rel atau melalui trailer
yang berjalan perlahan di jalan raya.
Sumber :
Tribun Yogya, 30.05.15.
[English Free
Translation]
Balai Yasa
Yogyakarta have been repaired a number of old-fashioned locomotive diesel
engine made in the USA. The G8 loco-type is now restored but not use and exactly
unknown in his home country due to horse power capacity is considered less
substantial for the railway network in the United States of America.
No comments:
Post a Comment