SRIPOKU.COM,
PALEMBANG -- Kepala Dinas Budaya dan
Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Irene Camelyn Sinaga mengaku sudah melihat
tempat prasasti Kedukan Bukit di
Museum Nasional Indonesia, Jakarta beberapa waktu lalu.
Namun mantan
Kepala Biro Humas dan Protokol di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel ini
mengaku tak bisa menyentuh kewenangan Pemerintah
Pusat.
Irene meminta
masyarakat Sumsel tak perlu kecewa. Meski yang asli tersimpan di Museum
Nasional Indonesia, namun replikanya masih ada di TPKS Palembang. Bahkan lokasi replika lebih bagus dengan kondisi
yang tertata baik.
“Kita
berupaya ke depannya agar pengelola museum mengubah posisi prasasti Kedukan
Bukit ke tempat yang dinilai masyarakat Sumsel lebih layak,” katanya di
Jakarta, Rabu (3/6/2015) lalu.
Ia mengatakan
jika ada peluang bila Prasasti Kedukan Bukit yang asli bisa diambil Pemprov
Sumsel dan disimpan di lokasi penemuannya pertama kali memang akan lebih baik.
Namun, Irene
mengkhawatirkan keamanan ketika Kedukan Bukit dibawa pulang dari Jakarta.
“Kalau pihak
museum bisa memberikannya kepada kita, justru itu lebih bagus. Kita bisa
memperlakukannya dengan baik. Tapi tingkat keamanannya akan sangat berbeda
dengan museum yang cukup ketat,” ujarnya.
Bagi Irene
yang terpenting saat ini adalah menjaga tempat lokasi penemuan Prasati Kedukan
Bukit di Karang Anyar, Gandus Palembang. Ia memastikan lokasinya sampai saat
ini tetap terjaga dengan baik, bahkan sudah jadi situs bersejarah bernama TPKS.
Prasasti
Kedukan Bukit ditemukan oleh M Batenburg
pada 29 November 1920 silam di Kampung
Kedukan Bukit, Karang Anyar 35 Ilir, Kecamatan Gandus Palembang. Tepatnya
di tepian Sungai Tatang yang
mengalir ke Sungai Musi.
TPKS juga
menyimpan replika Prasasti Kedukan Bukit yang tertata dengan baik. Perlu
diketahui, situs Prasasti Kedukan Bukit diresmikan pada tahun 1994 oleh
Presiden Soeharto. Pemprov Sumsel melalui dinas terkait, menjadikan lokasi
situs sebagai tempat favorit penyelenggaraan Festival Sriwijaya. (bew)
Sumber :
Sripoku, 06.06.15.
[English Free
Translation]
Head of
Culture and Tourism (Disbudpar) South Sumatera, Irene Camelyn Sinaga claimed to
have seen the place Kedukan Bukit inscription in the National Museum of Indonesia,
Jakarta some time ago. She hopes the central government is willing to put the
inscription proportionally.
No comments:
Post a Comment