TEMPO.CO, Jakarta: Chairul
Tanjung, yang akan menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
menggantikan Hatta Rajasa, mengatakan akan meninjau ulang beberapa mega proyek
seperti Jembatasn Selat Sunda (JSS) dan Jalan Tol Trans Sumatera. Kedua proyek
raksasa itu memang belum jelas kelanjutannya.
Menurut dia, pembahasan akan menjadi salah satu prioritas pekerjaan dalam lima bulan masa jabatannya. "Nanti itu satu-satu akan dibahas. Misalnya Tol Trans Sumatera ini kan gantung. Saya lihat kalau seandainya APBN tidak bisa, bisa tidak kalau non-APBN," kata Chairul Tanjung di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 16 Mei 2014.
Jika kelanjutan proyek tersebut bisa dikerjakan dengan non-APBN, Chairul meneruskan, akan langsung berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Menko tidak bisa buat keputusan karena yang ada Keputusan Presiden. Tapi sebagai Menko saya akan bicara dengan presiden, kalau tidak bisa boosting dengan yang lain."
Nasib pembangunan proyek JSS yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu juga terkatung-katung. Dalam rapat koordinasi terakhir ada dua opsi yang disepakati yaitu pembuatan feasibility study akan dibiayai oleh APBN atau mengkolaborasikan BUMN dengan konsorsium pemrakarsa, PT Graha Banten Lampung Sejahtera, yang sebagian besar sahamnya dimiliki taipan Tomy Winata. Namun kedua opsi itu pembangunan proyek yang membutuhkan investasi sekitar Rp 200 triliun hingga sekarang belum diputuskan. (Simak: Monumental Tapi Mahal)
Soal pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pernah memastikan proyek itu tak bisa dimulai pada tahun ini. Selain terkendala pembebasan lahan, pembangunan jalan tol terhambat oleh jaminan keuangan dan penyertaan modal proyek tersebut. "Itu kan nanti jadi pinjaman bank. Kami belum dapat kepastian kalau itu akan dijamin negara. Siapa yang mau jamin?" tutur Djoko pada Maret lalu.
Ia menjelaskan, draf perbaikan peraturan presiden mengenai penugasan kepada badan usaha milik negara membangun Jalan Tol Trans Sumatera sudah diserahkan kepada Sekretariat Kabinet. Untuk tahap awal, ada empat ruas yang akan dimulai pembangunannya, yakni Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Djoko menyebutkan, dari keempat ruas tersebut yang paling siap adalah ruas Medan-Binjai karena lahannya sebagian besar sudah dibebaskan.
Jalan Tol Trans Sumatera adalah jalan bebas hambatan yang rencananya membentang dari Aceh hingga Lampung. Jalan ini akan menghubungkan kota-kota besar di Pulau Sumatera dan menjadi bagian dari proyek high grade highway Sumatera. (Baca: Hatta Ingatkan Penggantinya Lanjutkan MP3EI)
Menurut dia, pembahasan akan menjadi salah satu prioritas pekerjaan dalam lima bulan masa jabatannya. "Nanti itu satu-satu akan dibahas. Misalnya Tol Trans Sumatera ini kan gantung. Saya lihat kalau seandainya APBN tidak bisa, bisa tidak kalau non-APBN," kata Chairul Tanjung di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 16 Mei 2014.
Jika kelanjutan proyek tersebut bisa dikerjakan dengan non-APBN, Chairul meneruskan, akan langsung berbicara dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Menko tidak bisa buat keputusan karena yang ada Keputusan Presiden. Tapi sebagai Menko saya akan bicara dengan presiden, kalau tidak bisa boosting dengan yang lain."
Nasib pembangunan proyek JSS yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu juga terkatung-katung. Dalam rapat koordinasi terakhir ada dua opsi yang disepakati yaitu pembuatan feasibility study akan dibiayai oleh APBN atau mengkolaborasikan BUMN dengan konsorsium pemrakarsa, PT Graha Banten Lampung Sejahtera, yang sebagian besar sahamnya dimiliki taipan Tomy Winata. Namun kedua opsi itu pembangunan proyek yang membutuhkan investasi sekitar Rp 200 triliun hingga sekarang belum diputuskan. (Simak: Monumental Tapi Mahal)
Soal pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pernah memastikan proyek itu tak bisa dimulai pada tahun ini. Selain terkendala pembebasan lahan, pembangunan jalan tol terhambat oleh jaminan keuangan dan penyertaan modal proyek tersebut. "Itu kan nanti jadi pinjaman bank. Kami belum dapat kepastian kalau itu akan dijamin negara. Siapa yang mau jamin?" tutur Djoko pada Maret lalu.
Ia menjelaskan, draf perbaikan peraturan presiden mengenai penugasan kepada badan usaha milik negara membangun Jalan Tol Trans Sumatera sudah diserahkan kepada Sekretariat Kabinet. Untuk tahap awal, ada empat ruas yang akan dimulai pembangunannya, yakni Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Djoko menyebutkan, dari keempat ruas tersebut yang paling siap adalah ruas Medan-Binjai karena lahannya sebagian besar sudah dibebaskan.
Jalan Tol Trans Sumatera adalah jalan bebas hambatan yang rencananya membentang dari Aceh hingga Lampung. Jalan ini akan menghubungkan kota-kota besar di Pulau Sumatera dan menjadi bagian dari proyek high grade highway Sumatera. (Baca: Hatta Ingatkan Penggantinya Lanjutkan MP3EI)
Sumberr : Tempo, 17.05.14.
[English Free Translation]
Chairul
Tanjung, which
will serve the Coordinating Minister
for Economic Affairs – to replace Hatta
Rajasa - will review several mega projects
such as the Sunda Strait Bridge (Jembatan
Selat Sunda / JSS) and the Trans
Sumatera Highway (Jalan Tol Sumatera).
Both the giant project
is not yet clear till now.
No comments:
Post a Comment