JaKaRTa: Awalnya, hanya satu tumpuk kereta doank
dibiarkan berjejer namun seiring dengan optimalisasi lahan akhirnya ditumpuk
dan gak lupa dipasangi papan pengumuman, agar masyarakat tidak sembarangan
masuk area karena “menara KRL” ini hanya bisa dilihat dari jauh (bila ingin
berfoto).
Untuk diketahui, penataaan gerbong tua ini
gak begitu saja langsung ditumpuk. Harus dipreteli terlebih dulu satu per satu (pelepasan
panel dan kubikal) agar gerbong menjadi ringan dan bagian-bagian yang masih bisa
dipakai, ya disimpan dengan baik. Bila bisa berhemat, kenapa harus boros ?
Pelaksanaannya ? Agar tidak mengganggu lalu
lintas kereta api di spoor raya, ya harus dikerjakan malam hari. Bila bisa
diatur siang, ya dikerjakan siang itu juga. Diatur sedemikian rupa, dengan
tidak mengenyampingkan kenyamanan dan keamanan penumpang KA yang ada.
Simak liputan singkatnya sebagai berikut. Oh
ya, yang panye gawe menata menara ini, ya KALOGers (staf PT Kereta Api Logistik
/ KALOG) yang hobi mengutak-atik, bagaimana bagusnya rangkaian gerbong KRL bisa
ditumpuk optimal tapi tetap ciamik dipandang.
Bravo Operation Team and enjoy the show.
Previous report, related with this event, please check [KG-131/2014] Menara KRL
Purwakarta – Pembukaan (Bag. 1/2). Eng ing eng ....
Sumber : KALOG / Foto :Army Hani – Buset –
Eko.
[English Free Translation]
Have you ever seen a unique electric train
tower in the country? If you're curious and on the way from Jakarta to Bandung
via toll Cipularang, a time to stop by in Purwakarta Station. See what’s the
difference.
No comments:
Post a Comment