TEMPO.CO, Surakarta - Executive Vice President Pemasaran dan Penjualan Angkutan Barang PT KAI
(Persero) Budi Noviantoro (di foto terdepan, paling kanan) mengatakan PT KAI akan
berfokus pada angkutan barang. "Ke depan, kami ingin angkutan barang 55
persen dan penumpang 45 persen," ujarn Budi usai memperkenalkan kereta
angkutan barang kepada pengusaha dalam perjalanan Solo-Purworejo-Solo, Rabu, 18 Desember 2013.
Dengan komposisi tersebut, dia mengincar pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 5,2 triliun per tahun dan dari angkutan penumpang Rp 3,5 triliun. Persiapan angkutan barang dibuat dengan menyediakan 100 lokomotif khusus angkutan barang dan 1.200 gerbong peti kemas di Jawa.
Jumlah itu masih akan ditambah dalam waktu dekat dengan 11 lokomotif dan 330 gerbong peti kemas. "KAI baru angkut 3-4 persen dari total angkutan di Jawa. Kami ingin share kereta api meningkat jadi 10 persen," kata Budi.
Budi yakin para pengusaha akan beralih ke kereta api karena pengangkutan lewat jalan raya akan terhadang macet. Belum lagi maraknya pungutan liar.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta Wahyu Haryanto mengatakan pengusaha pernah mendapat tawaran menggunakan angkutan barang kereta api. "Tapi, saat itu pelayanan kurang bagus dan KAI sepertinya kurang serius," ujar Wahyu.
Jika KAI kembali menawarkan angkutan barang dengan pelayanan lebih baik, dia mengatakan pengusaha akan mempertimbangkannya. "Biayanya mungkin tidak terpaut jauh jika menggunakan truk. Tapi ada jaminan lebih tepat waktu," katanya.
Dengan komposisi tersebut, dia mengincar pendapatan dari angkutan barang sebesar Rp 5,2 triliun per tahun dan dari angkutan penumpang Rp 3,5 triliun. Persiapan angkutan barang dibuat dengan menyediakan 100 lokomotif khusus angkutan barang dan 1.200 gerbong peti kemas di Jawa.
Jumlah itu masih akan ditambah dalam waktu dekat dengan 11 lokomotif dan 330 gerbong peti kemas. "KAI baru angkut 3-4 persen dari total angkutan di Jawa. Kami ingin share kereta api meningkat jadi 10 persen," kata Budi.
Budi yakin para pengusaha akan beralih ke kereta api karena pengangkutan lewat jalan raya akan terhadang macet. Belum lagi maraknya pungutan liar.
Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta Wahyu Haryanto mengatakan pengusaha pernah mendapat tawaran menggunakan angkutan barang kereta api. "Tapi, saat itu pelayanan kurang bagus dan KAI sepertinya kurang serius," ujar Wahyu.
Jika KAI kembali menawarkan angkutan barang dengan pelayanan lebih baik, dia mengatakan pengusaha akan mempertimbangkannya. "Biayanya mungkin tidak terpaut jauh jika menggunakan truk. Tapi ada jaminan lebih tepat waktu," katanya.
Sumber : Tempo, 18.12.13.
[English Free Translation]
Executive Vice President (EVP) of Sales
and Marketing of Goods Transportation PT Kereta Api Indonesia (Persero) Budi
Noviantoro said PT KAI will focus on the transport of goods. "Going
forward, we want to transport goods and passengers 55 percent to 45 percent".
No comments:
Post a Comment