Jakarta - Wagub
DKI Basuki T Purnama bicara soal calon komisaris TransJ. Dia ingin posisi
itu diisi oleh orang yang memiliki kualifikasi. Salah satu yang utama bisa
mengkoordinasikan berbagai moda transportasi di ibu kota.
"Jadi betul-betul transportasinya Jakarta sampai ke rumah-rumah. Makanya kita mau minta PT KAI kirim orang juga untuk duduk di situ. Seperti MRT sehingga orang turun dari kereta itu bisa langsung ke pindah ke bus. Dari bus besar ke bus sedang atau APTB ke rumah-rumah," jelas Ahok di balai kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Dengan berapi-api, Ahok bercerita soal perbaikan yang sudah dilakukan di moda transportasi kereta api. Menurut Ahok, perbaikan sukses dilakukan di bawah kepemimpinan Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang dari kalangan profesional. Jonan mengambil alih KAI dari Kemenhub.
"Mana beres Dishub semua. Lihat kereta api. Makanya mesti ambil alih seperti KA, kita mau pasang komisaris itu yang jenderal bintang 2 atau apa kek. KA itu beres kan, masa KA bisa beres kita nggak bisa beres? Bagaimana caranya? Minta orang KA pindah ke kita. Beberapa direksi kita minta dari KA, yang udah teruji. Kita minta orang paling top dari KA, yang bagus-bagus," terangnya.
Di sela bicara panjang lebar soal cita-cita menjadikan TransJ yang profesional dan menjadikan terminal di Jakarta berkelas internasional, Ahok kembali mengungkit nama Jonan. Nah, tiba-tiba Ahok nyeletuk bercanda soal sosok Jonan.
Saat itu Ahok sempat disinggung dengan pertanyaan soal sosok Jonan untuk duduk di komisaris TransJ. "Pak Jonan mah kekecilan kalau ngurus TransJakarta, lo menghina lo. ke Garuda saja dia kagak mau. Dia cocoknya jadi menteri BUMN," imbuhnya.
"Jadi wapres saja cocok, pasangin saja Jojon. Jokowi dan Jonan kan," ujar Ahok dengan senyum. Serius atau bercanda pak?
"Jadi betul-betul transportasinya Jakarta sampai ke rumah-rumah. Makanya kita mau minta PT KAI kirim orang juga untuk duduk di situ. Seperti MRT sehingga orang turun dari kereta itu bisa langsung ke pindah ke bus. Dari bus besar ke bus sedang atau APTB ke rumah-rumah," jelas Ahok di balai kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Dengan berapi-api, Ahok bercerita soal perbaikan yang sudah dilakukan di moda transportasi kereta api. Menurut Ahok, perbaikan sukses dilakukan di bawah kepemimpinan Dirut PT KAI Ignasius Jonan yang dari kalangan profesional. Jonan mengambil alih KAI dari Kemenhub.
"Mana beres Dishub semua. Lihat kereta api. Makanya mesti ambil alih seperti KA, kita mau pasang komisaris itu yang jenderal bintang 2 atau apa kek. KA itu beres kan, masa KA bisa beres kita nggak bisa beres? Bagaimana caranya? Minta orang KA pindah ke kita. Beberapa direksi kita minta dari KA, yang udah teruji. Kita minta orang paling top dari KA, yang bagus-bagus," terangnya.
Di sela bicara panjang lebar soal cita-cita menjadikan TransJ yang profesional dan menjadikan terminal di Jakarta berkelas internasional, Ahok kembali mengungkit nama Jonan. Nah, tiba-tiba Ahok nyeletuk bercanda soal sosok Jonan.
Saat itu Ahok sempat disinggung dengan pertanyaan soal sosok Jonan untuk duduk di komisaris TransJ. "Pak Jonan mah kekecilan kalau ngurus TransJakarta, lo menghina lo. ke Garuda saja dia kagak mau. Dia cocoknya jadi menteri BUMN," imbuhnya.
"Jadi wapres saja cocok, pasangin saja Jojon. Jokowi dan Jonan kan," ujar Ahok dengan senyum. Serius atau bercanda pak?
Sumber :
detikNews, 17.01.14.
[English Free
Translation]
Ahok’s comments
(known as deputy governor of DKI Jakarta) with his trademark joke. It takes
very urgent, KAI’s people (as the best in transportation agencies) to fill respective
positions which have been tested. You are entitled to judge others.
No comments:
Post a Comment