PALEMBANG – Umat Islam
merayakan serentak Iduladha 1434 H, kemarin (15/10). Sebelum penyembelihan
hewan kurban yang menjadi ciri khas Lebaran ini, seluruh umat Islam terlebih
dahulu menunaikan salat Id.
Ada puluhan ribuan umat muslim dan musliman yang mengikuti salat Id di Masjid Agung Palembang. Kawasan seputaran Masjid Agung hingga ke ruas Jalan Jenderal Sudirman, Jl Merdeka, Jl Masjid Lama, dan lainnya terlihat memutih karena busana salat jemaah didominasi warna putih. Tampak yang salat di Masjid Agung, Gubernur H Alex Noerdin dan keluarganya, serta Wali Kota Palembang H Romi Herton dan keluarga. Sebagai imam salat Id di Masjid Agung, KH Nawawi Dencik Alhafiz, dan khatib, Kailani Musthofa MPdI, dari IAIN Raden Fatah.
Karena sakit, gubernur tampak
harus duduk di atas kursi. Dalam sambutannya, gubernur mengucapkan selamat
Hari Raya Iduladha 1434 H kepada segenap warga Sumsel. Tak lupa, ia juga
mengucapkan terima kasih dan rasa bangganya kepada masyarakat Sumsel.
Khususnya, kepada warga Palembang dan semua pihak yang telah membantu
suksesnya even Islamic Solidarity Games (ISG) III tahun 2013 di Jakabaring.
“Dari sukses tersebut, Insya Allah bisa menambah manfaat khususnya bagi Sumsel dalam bentuk prestasi, bantuan, dan lain sebagainya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Alex. Menurutnya, ibadah kurban dalam perayaan Iduladha hendaknya menjadi sebuah referensi bagaimana menggapai ridha Allah SWT. Juga momen untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
Wali Kota Palembang, H Romi
Herton, mengajak semua lapisan masyarakat untuk turut serta menyukseskan
program pembangunan untuk mewujudkan Palembang sebagai kota Emas (elok,
madani, aman, dan sejahtera) di 2018 mendatang.
“Saya atas nama pribadi dan
sebagai Wali Kota Palembang mengucapkan minal aidin walfa idzin dan terima
kasih yang setinggi-tingginya kepada masyarakat Kota Palembang yang telah
ikut menjaga kebersihan, keamanan, kerapian, dan ketertiban di Kota Palembang
sehingga pelaksanaan Islamic Solidarity Games III dapat berjalan sukses dan
lancar,” tutupnya.
Khatib H Khailani MPdI
menyampaikan khotbah seputar semangat berkurban yang jelas banyak manfaatnya
dalam kehidupan. Intinya, keluarga menjadi pondasi utama dalam membangun
masyarakat madani. “Kisah dan keteladanan Nabi Ibrahim as yang rela
mengurbankan putranya Nabi Ismail as memberikan pelajaran kepada kita semua
bahwa pengorbanan akan melahirkan keberkahan,” ungkapnya.
Usai salat Id, gubernur dan
wali kota sama-sama menyerahkan sapi kurban kepada panitia kurban Masjid
Agung. Sapi kurban gubernur jenis limosin seberat 1,4 ton. Sapi kurban
milik Wali Kota Romi Herton juga jenis limosin dengan berat hampir sama.
“Pak gubernur berkurban di
beberapa tempat. Selain di Masjid Agung, juga menyerahkan kurban di sekitar
kediaman pribadinya di Jalan Merdeka dan Griya Agung,” ungkap Kabiro Humas
dan Protokol Pemprov Sumsel, Irene Camelyn S.
Ketua Yayasan Masjid Agung Palembang, Drs
Ahmad Ansori Madani MSi mengatakan, tahun ini
pihaknya menerima 15 sapi dan 22 kambing. Hewan kurban itu sumbangan berbagai
pihak, seperti gubernur, wali kota, pengusaha, tokoh masyarakat, perbankan,
dan lainnya.
Jumlah itu sedikit lebih
banyak dari tahun lalu yang hanya 13 sapi. Untuk kambing, agak turun dari
tahun lalu yang mencapai 29 ekor. “Untuk kupon daging kurban, tahun ini kami
siapkan 2.500 kupon. Disebarkan melalui ketua RT, panti asuhan, dan juga
untuk umum. Pembagiannya diselesaikan satu hari ini. Satu kupon menerima 1
kg,” bebernya.
Usai salat Id, Wali Kota
Palembang, H Romi Herton, menggelar open house di rumah dinasnya di Jalan
Tasik. Puluhan pejabat di lingkungan Pemkot Palembang hadir untuk
bersalam-salaman dengan orang nomor satu di Palembang tersebut. Tampak para
kepala dinas, ketua KPU Palembang Eftiyani, dan lainnya.
Tak hanya pejabat, warga juga
meramaikan open house ini. Sejumlah hidangan seperti martabak, tekwan, mi
pangsit, dan pempek jadi santapan dalam open house. Sebelum itu, Romi
terlebih dahulu menyerahkan hewan kurban kepada panitia kurban di sekitar kediaman
pribadinya di Kampus POM IX.
“Berkurban merupakan contoh pengorbanan yang baik. Bagi yang berkurban maupun menerima kurban, suatu rahmat yang luar biasa. Melalui berkurban ini, kebudayaan sosial masyarakat dapat meningkat, harkat, dan martabat akan lebih baik lagi serta sejahtera,” paparnya. Terpisah, Harian Pagi Sumatera Ekspres (Sumeks) dan grup berkurban tujuh ekor sapi. Kurban dari para karyawan Sumeks group ini sudah menjadi agenda tetap tahunan. Penyembelihan sapi-sapi itu bertempat di halaman depan Graha Pena, pagi kemarin (15/10). Tampak hadir GM Sumeks H Subki Sarnawi, Manajer Umum dan Personalia Hamka Abdullah, pimpinan Palembang Ekspres, Palembang Pos, percetakan, dan lainnya. Puluhan karyawan bahu-membahu menyembelih dan mengantongi daging sapi kurban tersebut. Daging kurban dibagikan kepada penerima yang memiliki kupon. Pembagiannya dilaksanakan di atas pukul 13.00 WIB. Seberangi Ampera Jalan Kaki Warga Seberang Ulu yang ingin melaksanakan salat Id di Masjid Agung Palembang sempat protes dengan penutupan Jembatan Ampera yang dinilai terlalu cepat. Pukul 06.30 WIB, satu-satunya akses darat menuju Masjid Agung telah ditutup polisi lalu lintas (polantas). “Cepat benar tutupnya, baru pukul 06.30 WIB. Biasanya tutup pukul 07.00 WIB,” gerutu seorang warga yang ingin salat ke Masjid Agung. Karena penutupan ini, ratusan sepeda motor diparkir warga di pangkal Jembatan Ampera kawasan 8 Ulu. Mereka lalu berjalan kaki menyeberangi Jembatan Ampera demi bisa melaksanakan salat Id bersama di Masjid Agung Palembang. Beberapa bahkan mengurungkan niatnya dan mencari masjid terdekat. Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes R Djarod P, meminta semua lapisan masyarakat menjaga toleransi, saling menghormati, dan kebersamaan dalam perayaan Iduladha ini. Hal itu menjadi penting demi mewujudkan ketertiban dan keamanan.
“Dengan saling toleransi dan menghormati serta semangat
kebersamaan, akan terwujud situasi yang kondusif. Keamanan tidak hanya
tanggung jawab kepolisian, tapi juga masyarakat,” pungkasnya.
Katanya, ratusan personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Iduladha. Anggota disebar untuk berjaga-jaga pada titik rawan, termasuk masjid yang menjadi tempat pelaksanaan salat Id. (rip/yun/tha/ce4) |
Sumber : Sumatera Ekspres, 15.10.13.
[English Free Translation]
Muslims celebrate the simultaneous Idul Adha
1434 H, yesterday (15/10). Before slaughtering sacrificial animals (read:
Qurban) that characterizes this Eid, all Muslims perform eid prayers.
No comments:
Post a Comment