TEMPO.CO, Madiun - Ketua Komisi Perhubungan Dewan
Perwakilan Rakyat Laurent Bahang Dama berharap proses pembangunan Akademi
Perkeretaapian Indonesia di Madiun bisa rampung sebelum tenggat
waktu yang ditentukan, yaitu 2016.
"Kalau bisa lebih cepat dan pada 2015
sudah selesai,’’ kata dia, saat melakukan kunjungan kerja di lokasi Akademi
Perkeretapian Indonesia di Madiun, Jawa Timur, Rabu, 25 September 2013.
Penyelesaian proyek pembangunan lebih awal, menurut dia, akan semakin mempercepat pemanfaatan Akademi Perkeretaapian Indonesia. Dengan demikian, dapat segera dicetak sumber daya manusia baru di bidang sarana transprotrasi kereta api. Komisi Perhubungan sendiri berencana membentuk panitia kerja yang akan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.
Adapun lokasi Akademi Perkeretaapian itu berada di wilayah Kecamatan Manguharjo, Madiun. Pembangunannya berlangsung di atas lahan sekitar 25 hektare yang telah dihibahkan Pemerintah Kota Madiun. Sedangkan alokasi dana pembangunannya mencapai Rp 680 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak 2011 hingga 2016.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Anton Tampubolon menyatakan capaian pembangunan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun baru mencapai 40 persen. Meski demikian, operasionalnya sudah mulai dijalankan pada 2014. "Tahun depan sudah mulai menerima 120 taruna untuk empat jurusan. Masing-masing jurusan ada 30 taruna,’’ ujarnya, yang juga mengikuti kunjungan anggota Komisi DPR RI ke Madiun.
Empat jurusan yang akan dibuka di Akademi Perkeretaapian itu meliputi empat bidang teknik, yaitu sarana, jalur dan bangunan, sintelis, dan lalu lintas angkutan. Diungkapkan, di saat akademi mulai dioperasionalkan tahun depan, pemanfaatannya masih belum bisa maksimal. ‘’Untuk praktek, nanti kami pinjamkan ruangan di PT INKA dan PT KAI, kira-kira begitu,’’ ujarnya.
Penyelesaian proyek pembangunan lebih awal, menurut dia, akan semakin mempercepat pemanfaatan Akademi Perkeretaapian Indonesia. Dengan demikian, dapat segera dicetak sumber daya manusia baru di bidang sarana transprotrasi kereta api. Komisi Perhubungan sendiri berencana membentuk panitia kerja yang akan mengawasi jalannya pelaksanaan proyek.
Adapun lokasi Akademi Perkeretaapian itu berada di wilayah Kecamatan Manguharjo, Madiun. Pembangunannya berlangsung di atas lahan sekitar 25 hektare yang telah dihibahkan Pemerintah Kota Madiun. Sedangkan alokasi dana pembangunannya mencapai Rp 680 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejak 2011 hingga 2016.
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat Anton Tampubolon menyatakan capaian pembangunan Akademi Perkeretaapian Indonesia di Madiun baru mencapai 40 persen. Meski demikian, operasionalnya sudah mulai dijalankan pada 2014. "Tahun depan sudah mulai menerima 120 taruna untuk empat jurusan. Masing-masing jurusan ada 30 taruna,’’ ujarnya, yang juga mengikuti kunjungan anggota Komisi DPR RI ke Madiun.
Empat jurusan yang akan dibuka di Akademi Perkeretaapian itu meliputi empat bidang teknik, yaitu sarana, jalur dan bangunan, sintelis, dan lalu lintas angkutan. Diungkapkan, di saat akademi mulai dioperasionalkan tahun depan, pemanfaatannya masih belum bisa maksimal. ‘’Untuk praktek, nanti kami pinjamkan ruangan di PT INKA dan PT KAI, kira-kira begitu,’’ ujarnya.
Sumber : Tempo, 26.09.13 / Foto : Antok.
[English Free Translation]
Chairman of the
Transportation Committee, House of Representatives, Laurent Bahang Dama hope the
process of making “Indonesian Railways Academy” can be completed in Madiun before
the specified deadline in 2016. Yoops, we do hope !
No comments:
Post a Comment