Palembang - Setelah 10 hari digelar, Islamic Solidarity Games (ISG)
edisi ketiga telah berakhir. Disebut berjalan lancar oleh pihak penyelenggara,
perhelatan tersebut resmi ditutup.
Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (1/10/2013), penutupan ISG dimulai pada pukul 19.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh Menpora Roy Suryo, Gubenur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Ketua Panitia Daerah ISG Muddai Maddang, dan Presiden Islamic Solidarity of Sport Federation (ISSF) Prince Nawaf bin Faisal bin Abdul Azis.
Acara diawali dengan peniupan terompet, lalu dilanjutkan dengan parade kontingen-kontingen peserta ISG yang membawa bendera masing-masing negara. Acara penutupan berlangsung menarik, antara lain dengan pesta kembang api, tata cahaya, lampu laser dan berbagai atraksi dari para penari dan artis-artis ibu kota.
Dalam sambutannya, Alex Noerdin mengungkapkan kebanggaannya karena Palembang berhasil menjadi tuan rumah ISG.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan ISG. Setelah kami berkucur air mata, semua pelaksanaan ISG dapat berjalan lancar," kata dia.
Sementara itu, Roy mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet Indonesia yang telah berjuang sehingga Indonesia menjadi juara umum.
"Alhamdulilah berkat dukungan doa, ISG telah selesai dan berjalan dengan lancar. Sukses perencanaan dan prestasi Indonesia menjadi juara umum ISG. Semua berkat dukungan masyarakat dan semua pihak," ujar Roy
"Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Palembang yang telah menjadi tuan rumah ISG. Terima kasih kepada seluruh penanggung jawab pelaksanaan ISG," katanya.
Penutupan ISG ditandai dengan penurunan bendera ISSF yang dilakukan oleh pasukan paskibraka. Bendera tersebut kemudian diserahkan kepada Alex Noerdin dan dilanjutkan kepada Rita Subowo, lalu diberikan kepada Prince Nawaf bin Faisal bin Abdul Azis. Terakhir bendera tersebut diserahkan kepada perwakilan negara Azerbaijan sebagai tuan rumah ISG 2017 mendatang.
Indonesia berhasil menjadi juara umum ISG setelah mendapatkan 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu. Hasil itu diraih Indonesia setelah bersaing dengan 39 negara Islam lainnya, dan 27 negara berhasil memperoleh medali.
Sementara peringkat kedua ditempati oleh Iran dengan 30 medali emas, 17 medali perak, dan 12 perunggu. Mesir yang mengumpulkan 26 medali emas, 28 medali perak, dan 30 perunggu ada di urutan ketiga.
Bertempat di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Selasa (1/10/2013), penutupan ISG dimulai pada pukul 19.00 WIB. Acara tersebut dihadiri oleh Menpora Roy Suryo, Gubenur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Ketua Panitia Daerah ISG Muddai Maddang, dan Presiden Islamic Solidarity of Sport Federation (ISSF) Prince Nawaf bin Faisal bin Abdul Azis.
Acara diawali dengan peniupan terompet, lalu dilanjutkan dengan parade kontingen-kontingen peserta ISG yang membawa bendera masing-masing negara. Acara penutupan berlangsung menarik, antara lain dengan pesta kembang api, tata cahaya, lampu laser dan berbagai atraksi dari para penari dan artis-artis ibu kota.
Dalam sambutannya, Alex Noerdin mengungkapkan kebanggaannya karena Palembang berhasil menjadi tuan rumah ISG.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pelaksanaan ISG. Setelah kami berkucur air mata, semua pelaksanaan ISG dapat berjalan lancar," kata dia.
Sementara itu, Roy mengucapkan terima kasih kepada seluruh atlet Indonesia yang telah berjuang sehingga Indonesia menjadi juara umum.
"Alhamdulilah berkat dukungan doa, ISG telah selesai dan berjalan dengan lancar. Sukses perencanaan dan prestasi Indonesia menjadi juara umum ISG. Semua berkat dukungan masyarakat dan semua pihak," ujar Roy
"Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada Palembang yang telah menjadi tuan rumah ISG. Terima kasih kepada seluruh penanggung jawab pelaksanaan ISG," katanya.
Penutupan ISG ditandai dengan penurunan bendera ISSF yang dilakukan oleh pasukan paskibraka. Bendera tersebut kemudian diserahkan kepada Alex Noerdin dan dilanjutkan kepada Rita Subowo, lalu diberikan kepada Prince Nawaf bin Faisal bin Abdul Azis. Terakhir bendera tersebut diserahkan kepada perwakilan negara Azerbaijan sebagai tuan rumah ISG 2017 mendatang.
Indonesia berhasil menjadi juara umum ISG setelah mendapatkan 36 medali emas, 35 perak, dan 34 perunggu. Hasil itu diraih Indonesia setelah bersaing dengan 39 negara Islam lainnya, dan 27 negara berhasil memperoleh medali.
Sementara peringkat kedua ditempati oleh Iran dengan 30 medali emas, 17 medali perak, dan 12 perunggu. Mesir yang mengumpulkan 26 medali emas, 28 medali perak, dan 30 perunggu ada di urutan ketiga.
Sumber : detikSport, 01.10.13.
[English Free Translation]
After lasted for 10 days - located at Gelora Sriwijaya
Stadium, Jakabaring, Palembang, on Tuesday (10/01/2013) – the islamic
Solidarity games (ISG) grand sporting event officially closed around 19:00 pm.
The event was attended by Minister of Sports Roy Suryo, South Sumatera Governor
Alex Noerdin, Chairman of the Indonesian Olympic Committee (KONI) Rita Subowo,
Chairman of the ISC Local Committee, Muddai Maddang, and president of the
Islamic Solidarity Sports Federation (ISSF) Prince Nawaf bin Faisal bin Abdul
Aziz.
No comments:
Post a Comment